Hujan lebat dan melimpasnya aliran air Sungai Cikeas dan Cileungsi menyebabkan banjir di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi, pada Rabu siang kemarin.
Wilayah terdampak tersebar di sejumlah kecamatan, Kelurahan Bekasi Jaya, Margahayu dan Duren Jaya di Kecamatan Bekasi Timur. Kelurahan Jaka Setia dan Marga Jaya di Kecamatan Bekasi Selatan, Kelurahan Jatirasa di Kecamatan Jatiasih, serta Kelurahan Teluk Pucung di Bekasi Utara.
Ketinggian muka air saat banjir terjadi antara 70 hingga 80 sentimeter.
Baca Juga: DPR akan Reses, Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi Tak Ada Kejelasan
“Banjir ini mengakibatkan adanya pengungsian warga. BPBD masih melakukan pendataan terhadap mereka yang mengungsi. Sedangkan data (sementara) warga yang mengungsi 50 jiwa dan terdampak sementara di sejumlah kelurahan tersebut sekitar 252 kepala keluarga atau 1.008 jiwa,” kata Muhari.
Banjir di Bogor dan Bekas masih berpotensi terjadi. BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi maupun menghindari risiko bahaya banjir.
Baca Juga: Banjir Bandang di Sumbawa ‘Menyapu’ 688 Rumah, BNPB: Tidak Ada Korban Jiwa
Berdasarkan kajian inaRISK, kata Muhari, Kota Bekasi memiliki 13 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kateogri sedang hingga tinggi.
“Sejumlah kecamatan terdampak banjir merupakan wilayah pada potensi bahaya tersebut.
Abdul Muhari mengingatkan pemerintah daerah dan maysarakat melakukan mitigasi bencana. Di antaranya, warga dapat menyiapkan tas siaga bencana yang berisi obat-obatan, perlengkapan untuk mendukung protokol kesehatan (Prokes) atau pun air minum.
Sedangkan pemerintah daerah, kata Muhari, menyiapkan tempat-tempat evakuasi sementara dengan penerapan prokes. [WLC01]
Discussion about this post