Wanaloka.com – Inyiak Balang, begitu masyarakat lokal di Sumatera Barat menyebut Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae). Harimau dinilai hewan ‘kharismatik’ dan dianggap sebagai satwa penjaga rimba.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarullah menegaskan mendukung upaya Konservasi Harimau sumatra, karena sangat erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat maupun nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai hewan kharismatik yang sangat dihormati.
“Dan oleh masyarakat lokal biasa dengan penyebutan (harimau) Inyiak Balang, yang diyakini sebagai panjago rimbo nagari (penjaga rimba nagari/desa),” ungkap Mahyeldi Ansarullah.
Baca Juga: Mahout Tangani Konflik Gajah Liar dengan Warga Desa Rantau Panjang
Sebagai bentuk komitmen mendukung konservasi harimau, Mahyeldi Ansarullah selaku Gubernur Sumatera Barat telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur No.522.5/3545/Dishut-2021 pada tanggal 14 Desember 2021 tentang Pelestarian Harimau sumatra di Provinsi Sumatera Barat.
“Yang ditujukan kepada kepala daerah di Sumatera Barat untuk ikut serta mendukung pelestarian Harimau sumatra dan habitatnya, mencegah konflik manusia dan harimau, mitigasi penanganan dan pasca konflik manusia-harimau sumatra dan penegakan hukum,” kata Mahyeldi dalam seminar nasional “Masa Depan Konservasi Harimau sumatra, yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bekerja sama dengan Universitas Andalas, Senin, 14 Februari 2022.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Kementerian LHK, Wiratno menyatakan, seminar yang digelar merupakan ajang inovasi yang telah dilakukan oleh KLHK bersama mitra terkait dalam penyelamatan Harimau sumatra.
Baca Juga: Tiga Harimau Sumatra dari Induk Korban Konflik dengan Manusia Lahir di Sanctuary Barumun
Dikatakan Wiratno, upaya penyelamatan Harimau sumatra dilakukan secara ex-situ (pelestarian di luar habibat asli) seperti pusat rehabilitasi dan sanctuary juga lembaga konservasi. Juga penyelamatan secara in-situ (pelestarian di dalam habibat asli) seperti adanya Nagari Ramah Harimau dengan patroli anak nagarinya di Sumatera Barat, community patrol di beberapa tempat di Sumatera, dan kandang ternak komunal anti-serangan harimau.
Discussion about this post