Wanaloka.com – Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) menegaskan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir bandang di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tiga kecamatan di Kabupaten Sumbawa dilanda banjir bandang. Dampak banjir bandang di Sumbawa merusak 688 rumah penduduk (15 rumah rusak berat, 2 rumah rusak ringan), 3 unit jembatan putus, 3 unit bronjong atau dinding penahan tanah rusak berat, 6 unit beruga hanyut di taman wisata Marente, 40 meter pipa induk PDAM dan 50 meter pipa air hanyut, kurang lebih 1.000 meter persegi lahan pertanian dan perkebunan mengalami longsor, serta 5 ekor sapi hilang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, laporan yang diterima Pusdalops BNPB pada Rabu, 16 Februari 2022, banjir bandang di Sumbawa terjadi di tiga wilayah kecamatan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penyunyikan Vaksin Kosong, BAP Dokter TAG akan Dilimpahkan ke Jaksa
Wilayah terbanyak dilanda banjir bandang di Kecamatan Alas yang meliputi Dusun Stowe Berang, Dusun Luar, Dusun Bater di Desa Luar, Dusun Penua, Dusun Tal, Dusun Brang Bage, Dusun Otak Desa di Desa Juranalas, Dusun Dalam di Desa Dalam, Dusun Pok, Dusun Krato di Desa Kalimango, Dusun Marente Beru di Desa Marente, Dusun Jotang di Desa Baru, dan Dusun Galung di Desa Labuhan Alas.
Di Kecamatan Alas Barat wilayah dilanda banjir bandang Dusun Gontar II, Dusun Setober di Desa Gontar, serta Desa Buin Baru di Kecamatan Buer.
Banjir bandang di Sumbawa yang terjadi di tiga kecamatan tersebut, kata Muhari, terjadi setalah hujan intensitas tinggi di wilayah terdampak.
Baca Juga: Dampak Gerakan Tanah di Tegal, 448 Rumah Rusak Ratusan Warga Mengungsi
“Kejadian (banjir bandang pada Senin, 14 Februari 2022) ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut yang menyebabkan meluapnya air sungai di Kecamatan Alas. BPBD setempat mencatat tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini,” kata Muhari.
Discussion about this post