Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati berulang kali menegaskan, bahwa gempa bumi tidak bersifat membunuh. Adanya korban luka dan meninggal dunia akibat kejatuhan material bangunan yang ambruk. Tak terkecuali kerugian material akibat kerusakan bangunan rumah penduduk dan bangunan milik pemerintah. Korban jiwa dan kerugian material yang banyak akibat konstruksi bangunan tak dibangun dengan struktur tahan gempa.
Beberapa kejadian bencana gempa bumi yang menelan banyak korban jiwa dan kerugian material telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, seperti gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2006, Aceh tahun 2016, Lombok NTB tahun 2018, Palu tahun 2018, dan Mamuju tahun 2021. Teranyar gempa bumi Mag5,6 di Cianjur yang merenggut hampir 300 jiwa pada 21 November 2022.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono telah mengingatkan dalam Konferensi Internasional tentang Rekayasa Gempa (ICEEDMS) ke-5 di Fakultas Teknik UGM pada akhir September 2022. Konferensi itu menghadirkan sejumlah pakar dari beberapa negara untuk membahas soal konstruksi bangunan tahan gempa.
Baca Juga: Sumber Gempa Dangkal Hari Ini Guncang Pulau Mentawai
Ia pun mendorong para peneliti di kampus untuk menghasilkan banyak inovasi teknologi teknik rekayasa gempa untuk mendukung konstruksi pembangunan rumah, bangunan dan infrastruktur tahan gempa. Sebab Indonesia merupakan negara di daerah kawasan bencana, terutama gempa bumi.
“Negara ini rentan terkena bencana gempa bumi. Pemerintah menyiasatinya dengan menyiapkan desain bangunan dan infrastruktur yang tahan gempa dengan ukuran sesuai dengan konsep mitigasi bencana,” kata Basuki.
Untuk mengantisipasi risiko kerusakan akibat gempa bumi terus melakukan kegiatan mitigasi pada proyek pembangunan perumahan dan proyek pembangunan infrastruktur dengan konsep desain tahan terhadap goncangan gempa bumi. Berbagai proyek bendungan dan jembatan juga perlu menggunakan konstruksi tahan gempa.
Baca Juga: Dosen ITB Kembangkan Dua Desain Tenda Darurat untuk Kesiapsiagaan Bencana
“Dari desain bangunan jembatan, DAM hingga konstruksi infrastruktur lepas pantai. Kami selalu melakukan evaluasi kinerja seismik dan menerapkan rehabilitasi struktur bangunan dengan desain tahan gempa,” papar Basuki.
Ia mencontohkan jembatan Holtekamp di Teluk Youtefa, Jayapura, Papua dan jembatan Merah Putih yang berada di Teluk Dalam, Kota Ambon, Maluku adalah salah satu proyek pembangunan jembatan yang menggunakan struktur dan konstruksi tahan gempa.
Discussion about this post