Bencana hidrometeorologi di Sulawesi yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, menyebabkan empat rumah terseret arus banjir.
Muhari menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Desa Talaki, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, menyebabkan melimpasnya aliran sungai.
Banjir terjadi di tiga desa di dua kecamatan yakni, Kecamatan Paleleh dan Paleleh Barat.
“Air menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian mencapai 100 sentimeter. BPBD Kabupaten Buol mencatat 2.490 jiwa terdampak banjir. Empat rumah terbawa arus banjir, 664 unit rumah lainnya ikut terdampak,” kata Muhari.
Pasca bencana hidrometeorologi di Sulawesi, Kabupaten Boul, pada Minggu, 7 April 2024, menurut Muhari, kondisi terkini hingga Senin, 8 April 2024, genangan air telah surut.
Baca Juga: Ecoton dan Aktivis Lingkungan Demo Konjen Jepang, Stop Kirim Sampah Plastik ke Indonesia
“Walaupun demikian, aktivitas warga di dua kecamatan terdampak, lumpuh. Banjir menghanyutkan perkakas rumah tangga dan menyisakan endapan lumpur,” kata Muhari.
Dijelaskannya, dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi di Pulau Sulawesi, BPBD Kabupaten Buol bersama organisasi perangkat daerah mendirikan dapur umum di masing-masing kecamatan terdampak untuk memenuhi kebutuhan dasar warga penyintas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat warga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.
“Mengingat saat ini sejumlah wilayah masih memasuki musim penghujan. Untuk tanah longsor dapat melakukan penanaman pohon berakar kuat yang dapat mengikat tanah dengan baik pada tebing ataupun lereng bukit. Sementara itu, agar memantau informasi terkini terkait cuaca sebagai langkah awal untuk lakukan antisipasi jika terjadi banjir,” imbuhnya. [WLC01]
Discussion about this post