Wanaloka.com – Tim Seksi KSDA Wilayah (SKW) 1 Kediri, Balai Besar KSDA Jawa Timur melakukan pendampingan penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya di Cagar Alam Manggis Gadungan dan Cagar Alam Besowo Gadungan pada 5 Februari 2025. Penelitian ini bertujuan mengungkap nematoda (Caenorhabditis inopinata) pada tumbuhan Ficus di kedua kawasan konservasi tersebut.
Pengendali Ekosistem Muda pada Seksi KSDA Wilayah I Kediri, Balai Besar KSDA Jawa Timur, Siti Nurlaili menjelaskan, kehidupan Ficus sangat bergantung pada tawon ara penyerbuk, demikian pula sebaliknya. Interaksi antara Ficus dan tawon ara penyerbuk termasuk simbiosme mutualisme obligat. Ficus bergantung sepenuhnya pada tawon ara penyerbuk untuk melakukan reproduksi, sedangkan larva tawon ara penyerbuk menggunakan buah Ficus untuk melangsungkan perkembangan kehidupannya.
Penyerbukan yang dilakukan tawon ara seringkali turut membawa organisme lain, seperti nematoda. Salah satu spesies nematoda yang terbawa dalam proses tersebut adalah Caenorhabditis inopinata.
Baca juga: Banda Aceh Diguncang Gempa Dangkal M5,4 Akibat Sesar Seulimeum
Nematoda ini memiliki nilai penting karena merupakan saudara terdekat (sibling) dari C. Elegans, yang diketahui merupakan organisme model yang banyak digunakan sebagai objek kajian biologi. C. inopinata merupakan spesies nematoda free-living pemakan bakteri dengan karakteristik ekologi dan biologi yang berbeda dengan C. Elegans.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sampel buah Ficus yang diisolasi dengan perlakuan khusus di laboratorium untuk mendapatkan tawon ara penyerbuk dan nematoda Caenorhabditis inopinata. Tujuannya untuk menguji asosiasi C. inopinata pada beberapa jenis Ficus.
Harapannya, penelitian ini dapat memberikan informasi baru mengenai ekologi atau habitat C. inopinata pada beberapa jenis Ficus.
Baca juga: Pulau Nusa Barung, Benteng Keanekaragaman Hayati di Samudra Indonesia
Aneka ficus di Manggis Gadungan
Discussion about this post