Di negara subtropis akan melewati masa-masa perubahan musim yang begitu nyata. Perbedaan suhu saat musim panas dan musim dingin terjadi begitu signifikan. Hal tersebut sangat memengaruhi tubuh untuk berespons, salah satunya perasaan. Sementara itu, perbedaan suhu yang ekstrim tidak terjadi di negara-negara tropis.
Baca Juga: Dua Bakteri Ini Jadi Solusi Pencemaran Minyak Bumi di Laut
Untuk memenuhi kebutuhan sinar matahari bagi tubuh, biasanya di negara empat musim akan dilakukan terapi cahaya. Terapi dilakukan dengan menggunakan lampu led dengan kapasitas tertentu serta dipaparkan dalam dosis tertentu.
Namun masyarakat di wilayah tropis, termasuk Indonesia pun tak sedikit yang kurang mendapatkan asupan sinar matahari. Terlebih pada pekerja kantoran dan anak-anak yang menjalani sekolah full day. Keduanya menjadi kelompok yang berisiko karena lebih sering berada di dalam ruangan sepanjang hari yang minim akses cahaya matahari dan hanya dengan penerangan buatan. Ditambah di tengah kondisi pandemi Covid-19, penerapan bekerja maupun sekolah dari rumah untuk menekan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Jangan Batasi Jumlah Makanan Anak Obesitas, Tapi Ini yang Dilakukan
Untuk mengatasinya, Ronny menyampaikan perlunya pengaturan paparan cahaya matahari. Pertama, berjemur pada pagi hari.
“Hidupkan lagi tradisi dede (berjemur). Tidak hanya untuk mengaktifkan vitamin D, tapi juga menjaga suasana hati itu terbukti secara ilmiah,” kata Ronny.
Kedua, melakukan pengaturan tempat kerja atau sekolah. Upayakan setiap ruangan di kantor, sekolah maupun rumah mendapatkan akses masuknya cahaya matahari. [WLC02]
Sumber: ugm.ac.id, 17 Februari 2022
Discussion about this post