Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Jangan Batasi Jumlah Makanan Anak Obesitas, Tapi Ini yang Dilakukan

Anak yang mengalami obesitas lebih rentan terhadap penyakit, terutama komplikasi. Ini gejala dan pencegahannya.

Jumat, 4 Maret 2022
A A
Ilustrasi makanan laut. Foto cattalin/pixabay.com.

Ilustrasi makanan laut. Foto cattalin/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Obesitas merupakan kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Penyebabnya karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Jika obesitas terjadi pada anak, maka anak rentan menderita berbagai penyakit yang sulit dikelola.

Berikut gejala klinis anak obesitas yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Seperti wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher). Kemudian dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Perutnya membuncit dan dinding perut berlipat-lipat.

Dalam kondisi ekstrim, sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil.

Baca Juga: BNPB Libatkan 106 Mahasiswa Data Rumah Rusak Dampak Gempa

“Lebih tepatnya, perlu pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh,” kata dokter Winra Pratita dari IDAI sebagaimana dilansir dari laman kemkes.go.id, Kamis, 3 Maret 2022.

Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Si anak kemungkinan cepat depresi dan percaya dirinya rendah.

Kemudian di bagian paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Tandanya adalah mendengkur saat tidur.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Desak PBB Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Tak menutup kemungkinan mengalami kelainan jantung atau kolesterolnya tinggi. Bisa juga peningkatan tekanan darah. Pada bagian hati terjadi perlemakan dan pada perut anak bisa mengalami gerd. Selanjutnya pada pankreas bisa berisiko diabetes tipe 2. Sedangkan bagian lutut mengalami artritis atau nyeri pada sendi.

Bisa juga kakinya bengkok akibat penimbunan berat badan yang sangat masif dalam waktu yang sangat singkat. Bagian reproduksi anak perempuan bisa mengalami menstruasinya tidak teratur atau lebih cepat daripada teman-temannya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: anak obesitasasupan energiIDAImakanan sehatpenyakit komplikasi

Editor

Next Post
Sampel polutan yang akan diurai dengan mikroorganisime. Foto its.ac.id.

Dua Bakteri Ini Jadi Solusi Pencemaran Minyak Bumi di Laut

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa 5,3 mangitudo di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Foto inatews.bmkg.go.id.Deformasi Lempeng Picu Gempa 5,3 Magnitudo di Mandailing Natal
    In News
    Senin, 12 Mei 2025
  • Ahli Manajemen Vertebrata Hama dan Ilmu Hama Tumbuhan IPB University, Swastiko Priyambodo. Foto Dok. IPB University.Swastiko Priyambodo, Pengendalian Tikus Sawah Tak Hanya Andalkan Burung Hantu
    In Sosok
    Minggu, 11 Mei 2025
  • Lalat hinggap di atas makanan. Foto lengocson238/pixabay.com.Lalat Bikin Risih di Meja Makan, Bagaimana Jika Bumi Tanpa Serangga?
    In IPTEK
    Minggu, 11 Mei 2025
  • Kupu-kupu dan lebah tengah membantu penyerbukan bunga Matahari. Foto keywest3/pixabay.com.Populasi Kupu dan Lebah Menurun, Dampak Aktivitas Manusia dan Pembangunan
    In IPTEK
    Sabtu, 10 Mei 2025
  • Ilustrasi vaksinasi global. Foto neelam279/pixabay.com.Penanganan Covid-19 Abaikan TBC, Kini Indonesia Jadi Partisipan Uji Klinik Global Vaksin M72
    In Rehat
    Sabtu, 10 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media