Konflik harimau dengan warga kembali terjadi, Kamis 31 Maret 2022. Tim gabungan dari Seksi Konservasi Wilayah II Stabat melalui Resort Aras Napal 242 bersama dengan karyawan PT. Prima dan perkebunan Puskopad melakukan penanganan konflik dan menyalakan mercon untuk menghalau satwa liar itu.
Baca Juga: Gempa Bali, Guncangan Dirasakan hingga IV MMI di Badung
Tim gabungan menemukan jejak harimau serta bangkai hewan ternak yang kondisinya telah membusuk, yang diperkirakan kejadian sudah berlangsung lebih dari lima hari. Di bagian leher hewan ternak terdapat bekas gigitan, sedangkan di bagian perut terdapat luka bekas dimakan harimau.
Melansir dari laman ksdae.menlhk.go.id disebutkan, lokasi kejadian konflik merupakan punggungan bukit yang membentang dari areal kerja PTPN sampai perkebunan Puskopad yang menyambung ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Dilihat dari kondisi tutupan bentangan, diperkirakan masih memiliki nilai Kehati (keanekaragaman hayati) yang tinggi. Lokasi ini berjarak 5,6 Km dari kawasan TN Gunung Leuser.
Baca Juga: MA Tolak Kasasi JPU, Tiga Nelayan Pulau Pari Bebas
“Dengan home range Harimau sumatera sampai 17 Km persegi, diperkirakan konflik di sekitar areal perkebunan ini akan terus terjadi. Untuk penanganan awal dilakukan dengan pembentukan tim penanganan konflik dari perusahaan yang sudah mendapat pelatihan dari instansi berwenang serta sinergitas penanganan bersama instansi terkait,” tulis ksdae.menlhk.go.id.
Dalam upaya penangulangan konflik harimau dengan warga, Tim Seksi Konservasi Wilayah II Stabat terus melakukan pemantauan, sekaligus memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar beraktivitas secara berkelompok, dan menghindari tindakan atau perbuatan yang dapat membahayakan terhadap satwa liar khususnya Harimau sumatra. [WLC01]
Discussion about this post