Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Cuaca Jadi Ancaman Perkembangan Ekonomi Dunia 10 Tahun Mendatang

Jumat, 2 Agustus 2024
A A
Peresmian Kantor Unit Pelaksana Teknis Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, 31 Juli 2024. Foto BMKG.

Peresmian Kantor Unit Pelaksana Teknis Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, 31 Juli 2024. Foto BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia pada 2024, bahwa para ahli menyepakati tantangan 10 tahun ke depan yang paling mengancam perkembangan ekonomi dunia adalah cuaca. Ancaman itu perlu diantisipasi sejak dini agar perubahan iklim tidak semakin merusak seluruh sendi kehidupan.

Sementara dampak perubahan iklim sudah sangat terasa saat ini di mana suhu udara semakin panas dibandingkan 20-30 tahun lalu sebelum era industri dimulai. Perubahan iklim saat ini, lanjut Dwikorita, telah mendekati batas yang disepakati bersama pada Perjanjian Paris COP21 pada 12 Desember 2015.

Saat itu, seluruh dunia bersepakat harus membatasi kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5 °C pada 2030. Faktanya, kenaikan suhu justru melaju lebih cepat dan sudah mencapai kenaikan 1,45°C di atas suhu rata-rata di masa pra-industri.

Baca Juga: Bencana Terorganisir di Halmahera, Habis Tambang Menggusur Hutan Terbitlah Banjir

“Dibandinhkan sekarang, 2023 sudah 1,45 derajat. Indonesia selama 30 tahun, kenaikan suhu maksimum hingga mencapai 0,9. Ini sangat signifikan kenaikannya,” ujar Dwikorita saat meresmikan Kantor Unit Pelaksana Teknis Stasiun Meteorologi Maritim Natuna di Lingkar Ranai, Puak, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada 31 Juli 2024.

Berdasarkan pemodelan analisis yang dilakukan BMKG dengan asumsi masyarakat Indonesia tidak berhasil mengendalikan laju kenaikan suhu udara, pada akhir abad 2100 kenaikan suhu udara akan mencapai 3,5 derajat celcius. Atau dua kali lipat dari yang terjadi hari ini. Dampaknya tentu akan sangat berbahaya bagi masyarakat.

Dampak berbahaya yang dimaksud antara lain badai tropis semakin sering terjadi, gelombang tinggi semakin sering terjadi, serta intensitas dan durasinya semakin panjang. Salah satu dampak pernah terjadi di Natuna pada tahun 2023. Di sana mengalami bencana alam akibat Borneo Vorteks atau bibit badai tropis yang disebabkan kenaikan suhu permukaan air laut.

Baca Juga: 13 Geosite di Kebumen Diajukan KNIU Menjadi Geopark Global UNESCO

“Nah, kalau dibiarkan suhu naik terus selain badai tropis dan gelombang tinggi juga akan terjadi. Berikutnya sangat mengkhawatirkan bagi Natuna, yaitu kenaikan muka air laut. Semua itu disebabkan peningkatan suhu bumi,” jelas Dwikorita.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Borneo VorteksKabupaten NatunaKepala BMKG Dwikorita KarnawatiPerjanjian Paris COP21perubahan iklimStasiun Meteorologi Maritim Natuna

Editor

Next Post
Ilustrasi daging sapi potong. Foto Dok. Ditjen PKH Kementan.

Tradisi Brandu Diduga Memicu Penularan Wabah Antraks di Gunungkidul

Discussion about this post

TERKINI

  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media