Sementara Stasiun Meteorologi Maritim Ranai berdiri di atas lahan hibah seluas 10.697 meter persegi yang diberikan Pemerintah Kabupaten Natuna kepada BMKG. Kerjasama ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Ranai terhadap keselamatan dan kemajuan masyarakat melalui layanan BMKG.
Stasiun Meteorologi Maritim ini akan bekerja untuk pengamatan, pengelolaan data, analisis prakiraan cuaca laut, dan menjamin keselamatan nelayan. Sejalan dengan salah satu tugas BMKG, yakni memonitor perkembangan cuaca dan iklim yang saat ini terganggu dengan laju perubahan iklim di dunia. Stasiun ini penting, terutama demi keselamatan nelayan yang setiap hari hidupnya bergantung pada kondisi laut.
Baca Juga: Sensor Sap Flow Deteksi Daya Hidup Pohon secara Remote dan Real Time
Dengan menjamin keselamatan para nelayan dan masyarakat yang menggunakan layanan jasa maritim akan mendorong roda perekonomian berjalan dengan baik. Terpenting, jika nelayan selamat pada akhirnya akan menghadirkan kesejahteraan untuk semua pihak.
“Sehingga diperlukan peralatan dan stasiun yang handal dan dilengkapi dengan peralatan canggih. Kami akan memasang satu radar maritim dan radar cuaca untuk mendeteksi dinamika gelombang dan arus gelombang sehingga sebelum terjadi musibah bisa terdeteksi dengan radar,” kata Dwikorita.
Baca Juga: Organisasi Sipil Ingatkan Fakta Kegagalan CCS Cegah Pemanasan Global, Pemerintah Pilih Gencarkan
Bupati Natuna Wan Siswandi menambahkan, hibah lahan tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam hal mitigasi bencana. Mitigasi itu bisa dicapai dengan informasi cuaca yang akurat yang ditunjang dengan peralatan dan fasilitas mumpuni.
“Pembangunan gedung baru ini sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan informasi di wilayah Kabupaten Natuna. Kolaborasi ini dapat terus diperkuat demi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat Natuna karena nelayan kami butuh banyak mendapatkan informasi,” kata dia. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post