Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dokumentasi Pengelolaan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas di Tiga Daerah

Selasa, 5 Agustus 2025
A A
Cover buku berjudul “Energi Rakyat – Belajar Pengelolaan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas” yang ditulis aktivis Walhi. Foto Wanaloka.com.

Cover buku berjudul “Energi Rakyat – Belajar Pengelolaan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas” yang ditulis aktivis Walhi. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Keengganan Indonesia lepas dari ketergantungan bahan bakar fosil membuat transisi energi negara bergerak ke arah yang semu. Hingga 2023, bauran energi nasional masih didominasi penggunaan energi fosil dengan persentase mencapai 86 persen.

Ketergantungan itu kerap dimaklumi dengan alasan ketersediaan 99,2 miliar ton sumber daya batu bara, tingginya biaya dekarbonisasi, minimnya investasi, hingga rendahnya biaya listrik yang bersumber dari batu bara.

Secara historis, lonjakan produksi batu bara di Indonesia dipercaya merupakan respon terhadap krisis keuangan Asia pada tahun 1997. Pada tahun 2003, Indonesia mulai beralih dari negara pengekspor minyak menjadi negara importir minyak. Sebab pangsa pasar minyak dan gas domestik turun dari 10 persen pada tahun 2000 menjadi sekitar 2,5 persen pada tahun 2021.

Baca juga: Ekspedisi Geologi Darat Ungkap Potensi Sesar Aktif di Semarang

Krisis finansial juga menyebabkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mampu mempertahankan arus kas, membayar utang, atau mengamankan pendanaan untuk investasi yang direncanakan.

Eksploitasi batu bara di Indonesia pada gilirannya berdampak terhadap kerusakan ekologis. Berdasarkan catatan Walhi, luas tambang batu bara di Indonesia mencapai 5,9 juta hektare, dengan 2 juta hektare di antaranya berada di tutupan hutan.

Dampak penggunaan lahan tersebut telah melepas emisi sebesar 349 juta ton CO2e. Sementara menurut catatan Agen Energi Internasional (IEA), pada tahun 2021, total emisi sektor energi Indonesia menghasilkan 600 juta ton CO2e, dan menjadikan negara ini sebagai penghasil emisi terbesar kesembilan di dunia.

Baca juga: Menhut dan Kepala Basarnas Teken MoU Pertolongan di Kawasan Hutan

Bukannya berhenti dan beralih pada energi terbarukan, pemerintah bersikeras menolak untuk sadar. Sebab, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, pemerintah masih mengizinkan pembangunan 13,8 GW PLTU baru. Ditambah aturan mengenai rencana percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, serta larangan pengembangan PLTU baru dalam Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022, yang masih mencantumkan sejumlah pengecualian.

Indonesia menpunyai potensi energi terbarukan yang terbilang besar. Padatahun 2022, potensi tersebut, setidaknya teridentifikasi sebesar 3.687 GW. Di antaranya, bersumber dari laut (63 GW), panas bumi (23 GW), bioenergi (57 GW), bayu (155 GW), hidro (95 GW), dan yang terbesar adalah surya (3.294 GW). Dari jumlah tersebut, hanya 12,6 GW yang dimanfaatkan, atau sekitar 0,30 persen dari total potensi yang teridentifikasi.

Dalam praktiknya, tidak hanya abai dalam mengembangkan energi terbarukan. Namun kehadiran negara justru memporak-porandakan pemanfaatan energi terbarukan yang telah dibangun komunitas masyarakat.

Baca juga: Badak Jawa Bercula Satu, Hewan Purba yang Hanya Ditemukan di Indonesia

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: energi terbarukan berbasis komunitasPembangkit Listrik Tenaga MikrohidroWalhi

Editor

Next Post
Pulau Padar di Taman nasional Komodo. Foto Dok. Kemenhut.

Kemenhut Klaim Pembangunan Fasilitas Wisata TN Komodo di Zona Pemanfaatan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media