Batu bara dimasukkan ke pulveriser. Kemudian dimasukan ke boiler dengan suhu 1.400 derajat celcius untuk mengkonversi air menjadi uap panas bertekanan tinggi. Uap tersebut akan memutar turbin dengan kecepatan tinggi. Kemudian uap tersebut kembali diembunkan dan dikembalikan ke boiler. Selain itu, masih banyak lagi bentuk pemanfaatan dari batu bara. Mulai dari pemanfaatan batu bara untuk industri semen, industri baja, dan briket batu bara.
Baca Juga: Lolos dari Zona Perang Rusia-Ukraina, Hari Ini 9 Warga Binjai Dipulangkan
Lantas, apakah target Net-Zero Emission pada 2060 tercapai?
Agus mengingatkan, bahwa Net-Zero Emission bukan berarti menghapus pemanfaatan energi fosil. Namun menyeimbangkan karbon yang diemisi dengan karbon yang diserap.
“Nah, tantangan yang dihadapi sektor batu bara cukup besar karena batu bara merupakan penyumbang emisi karbon yang besar. Tepatnya, batu bara menyumbang emisi polutan seperti NO dan SO,” tegas Agus.
Kemudian langkah apa yang diperlukan untuk mengatasi tantangan tersebut?
Menurut Agus, perlu dilakukan dan diciptakan bentuk pemanfaatan batu bara yang lebih ramah lingkungan hidup. Contohnya dengan cara mengembangkan teknologi dan mengoptimalkan sumber daya alam untuk biofuel dan biodiesel. Harapannya dapat menyeimbangkan sarana energi di Indonesia guna menciptakan keseimbangan jumlah karbon yang diserap dan diemisi. [WLC02]
Sumber: itb.ac.id, 7 Maret 2022
Discussion about this post