Wanaloka.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara bersama mitra kerjanya melakukan penyelamatan terhadap dua Beruang madu korban jerat yang dipasang di perkebunan yang berbatasan langsung dengan hutan Taman Nasional Gunung Leuser di wilayah Kabupaten Langkat. Dari Tapanuli Selatan, BBKSDA Sumut memitigasi konflik Harimau sumatera dengan warga yang bermukim di sekitar hutan Cagar Alam Dolok Sibual-buali.
Misi penyelamatan dan memitigasi konflik dengan hewan liar buas yang dilindungi itu, dilakukan pada 1 Februari 2023.
Dari kawasan Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Stabat, BBKSDA Sumut, dua Beruang madu (Helarctos malayanus) menjadi korban jerat akhirnya berhasil diselamatkan dari jeratan yang dipasang di kawasan perkebunan yang berbatasan dengan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Salah satu Beruang madu harus menjalani rehabilitasi karena menderita luka serius akibat terkena kena jeratan.
Baca Juga: Atasi Konflik Harimau vs Manusia Bukan dengan Jerat, Tapi Kandang Jebak
Kepala SKW II Stabat, Herbert BP. Aritonang menjelaskan, dua Beruang madu (Helarctos malayanus) itu terkena jeratan di areal kebun PT Rudimex, di Dusun Pancasila, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.
“Areal perkebunan PT Rudimex berbatasan langsung dengan hutan Taman Nasional Gunung Leuser, sehingga selama ini sering terjadi konflik satwa baik jenis orangutan maupun gajah,” kata Herbert.
Penyelamatan pertama oleh SKW II Stabat BBKSDA Sumut bersama Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari–Orangutan Information Center (YOSL-OIC) dan Veswic dilakukan kepada Beruang madu jantan diperkirakan berusia 7 tahun dengan bobot 50 kilogram.
Baca Juga: Koleksi Alat Ukur Antik di Observatorium Bosscha
”Rescue dilakukan dengan pembiusan beruang kemudian memotong jerat yang melilit kakinya dan melalukan observasi makro atas kondisi satwa,” sebut Herbert.
Kaki kiri bagian depan Beruang madu membengkak, kuku jari terlepas, dan telapak kaki depan mengelupas akibat terkena jeratan dengan material kawat sling.
“Karena kondisi banyak luka-luka, diperlukan tindak medis lanjutan sehingga satwa dibawa ke Pusat Rehabilitasi Orang Utan dan Primata OIC/SRA di Desa Bukit Mas Besitang,” ujar Herbert.
Masih dari kawasan perkebunan PT Rudimex, tim menerima laporan adanya Beruang madu lain juga terkena jeratan di jarak radius satu kilometer dari lokasi penyelamatan Beruang madu pertama.
Discussion about this post