“Langkah-langkah strategis konservasi dapat dilanjutkan dengan melibatkan para pihak,” imbau Satyawan.
Baca Juga: Ini Pemicu Gempa di Kepulauan Selayar 5,3 Magnitudo
Kolaborasi Konservasi
Sementara BRIN tengah melakukan kolaborasi riset keanekaragaman Hayati Flora New Guinea atau Ekoregion Papuasia antara BRIN dan Universitas Papua (UNIPA). Kolaborasi kedua pihak ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan (PRKTKRK) BRIN dengan Fakultas Kehutanan UNIPA di KKB Kusnoto, Bogor pada 21 Agustus 2023.
Papuasia merupakan salah satu kawasan tropis Indonesia di bagian Barat Pulau New Guinea atau dikenal dengan sebutan Tanah Papua yang memiliki keragaman flora tertinggi di dunia. Kekayaan flora yang luar biasa dengan tingkat endemisitas yang tinggi merupakan tantangan sekaligus peluang dalam mengonservasi serta pengembangan risetnya.
Kepala PRKTKRK BRIN Andes Hamuraby Rozak berharap, selain upaya konservasi Flora New Guinea melalui eksplorasi, inventarisasi, bioprospeksi, dan teknologi perbanyakannya, kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Siti dan Sudin Belajar Memanjat dan Membangun Sarang di Sekolah Hutan
Kerja sama tersebut bagi Dekan Fakultas Kehutanan UNIPA Jonni Marwa menjadi kesempatan emas bagi pemilik keanekaragaman hayati Tanah Papua untuk segera menyelamatkannya, sebelum hilang tergerus pembangunan yang kini gencar dilakukan di Papua.
“Kami senang berkolaborasi untuk mengkonservasi flora Tanah Papua, sebagai pusat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Ke depan, kami berharap dapat memiliki kebun raya di kampus kami, seperti Kebun Raya Bogor,” ujar Jonni.
Peradaban baru juga akan diinternalisasikan oleh remaja generasi muda Indonesia melalui kegiatan Green Youth Movement dari tanggal 21-26 Agustus 2023. Para peserta terdiri dari 115 simpul belajar yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 100 UPT KLHK dan 15 KPH Perhutani. Mereka akan mengikuti pendidikan kelas, dilanjutkan pendalaman materi isu dan skill atau mentoring. Kemudian pendampingan untuk disematkan menjadi Duta Hijau “Green Ambassador”. Green Youth Movement diharapkan dapat menjadi wadah dalam memfasilitasi tumbuhnya generasi muda sebagai pelopor dan duta penyelamat lingkungan hidup dan kehutanan. [WLC02]
Discussion about this post