Wanaloka.com – Hujan lebat yang menguyur wilayah pegunungan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyebabkan tanah longsor di Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merdeka, Sabtu, 23 November 2024 malam. Hingga Minggu, 24 November 2024, lajur jalan di wilayah Berastagi sudah dapat dilalui, sedangkan di Kecamatan Merdeka masih dalam tahap evakuasi.
Lokasi longsor berada di tempat wisata, tepatnya di lokasi pemandian air panas (belerang) kaki Gunung Sibayak di Desa Raja Berneh, Kecamatan Berastagi; di kawasan jalan menuju Puncak Gundaling; dan longsor di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) tepatnya di Pasar Buah.
Material longsor menimpa sejumlah rumah penduduk, merobohkan tiang lampu penerang jalan, dan mengakibatkan jalan tertimbun. Bencana tersebut direspons masyarakat dengan meaporkan kehilangan anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat La Nina Hingga April 2025
Salah satunya informasi yang disampaikan melalui media sosial, seperti Facebook. Penggguna Facebook atas nama Fitri Wardhani menuliskan komentarnya yang mengabarkan dua keluarga diduga hilang dalam kejadian bencana alam itu.
“Demita Pinem sepupu fit pak, sama Ka unit veteran belum ditemukan Pak,” tulis Fitri.
Hingga Minggu, 24 November 2024, upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Alat berat dikerahkan Pemerintahan Kabupaten Karo ke lokasi kejadian bencana longsor.
Baca Juga: Tujuh Warga Tewas Akibat Tanah Longsor dan Banjar Bandang di Sumut dan Sumbar
Pasca bencana tanah longsor di wilayah Desa Raja Berneh, Kecamatan Berastagi dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, jajaran pihak keamanan wilayah Tanah Karo bersama Pemkab Karo terjun langsung ke Lokasi, Minggu, 24 November 2024 pagi.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto bersama Dandim 0205 TK Letkol Inf. Ahmad Afryan Rangkuti turun langsung memantau proses evakuasi korban tanah longsor. Diduga ada puluhan warga terdampak dengan sejumlah korban jiwa dan kerugian material yang cukup besar.
Longsor ini menyebabkan kerusakan pada delapan rumah, satu unit bungalow, Masjid Amal Bakti, dan satu unit kendaraan. Sebagian warga terdampak telah diungsikan ke posko sementara di Aula Pemandian Air Panas Karona dan Losd Desa Semangat Gunung.
Baca Juga: Potensi Bencana Hidrometeorologi Bersamaan Libur Nataru 2024-2025
Upaya pencarian dan evakuasi korban dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Tim gabungan dari Polres Tanah Karo, Polsek Simpang Empat, BPBD Kabupaten Karo, personel TNI, serta masyarakat bekerja sama membersihkan material longsor, yang menutupi akses jalan dan rumah warga. Alat berat dari Pemkab Karo dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan.
“Kami berfokus pada pembukaan akses jalan dan pencarian warga yang diduga masih tertimbun material longsor. Evakuasi dilakukan secara hati-hati untuk meminimalkan risiko longsor susulan,” ujar Eko Yulianto di lokasi kejadian.
Selain evakuasi korban, pihaknya juga memberikan layanan trauma healing kepada warga terdampak untuk membantu mereka pulih secara psikologis.
Baca Juga: Gempa Dangkal 5,4 Magnitudo Guncang Daruba Pulau Morotai Maluku Utara
Proses evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Polri, TNI, Damkar dan BPBD serta relawan masyarakat. Hingga saat ini, tim gabungan terus berupaya mencari korban yang masih hilang.
“Koordinasi dengan BPBD dan instansi terkait akan terus kami lakukan untuk memastikan semua korban dapat ditemukan, serta material longsor yang menutup akses jalan dapat segera dibersihkan,” jelas dia.
Discussion about this post