Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Fans Kpop Ajak Pemimpin Dunia Komitmen Lindungi Hutan, Bukan Memusnahkan

Para penggemar Kpop telah melakukan tindakan nyata untuk menjaga lingkungan dengan menanam hampir 114.000 pohon. Bisakah para pemimpin dunia melakukan langkah yang sama?

Minggu, 13 November 2022
A A
Aksi menanam pohon oleh para penggemar Kpop di 21 negara. Foto KPOP4PLANET

Aksi menanam pohon oleh para penggemar Kpop di 21 negara. Foto KPOP4PLANET

Share on FacebookShare on Twitter

“Kami ingin membuat dampak di lingkungan Mesir untuk diingat, seperti bagaimana BTS membuat dampak di seluruh dunia,” kata Rana.

Mengapa Menanam Mangrove?

Peran besar mangrove atau bakau dalam mengurangi emisi karbon dibeberkan dari buku The Role of Mangroves Forests in Decarbonizing the Atmosphere karya Charles Nyanga. Bahwa selama masa pertumbuhannya, mangrove mampu menyimpan dan menimbun karbon mulai dari 50 hingga 220 metrik ton per acre atau lebih dari 24 juta metrik ton karbon per hektare per tahun di seluruh dunia.

Selain menyerap karbon, mangrove memiliki manfaat lain dari pertumbuhan akar dan cabang yang rapat. Menurut World Wildlife Fund, bakau membantu menahan naiknya permukaan air dan gelombang besar, sehingga melindungi manusia, rumah, dan infrastruktur selama gelombang badai yang kuat.

Baca Juga: Serba Serbi KTT G20, Skenario Antisipasi Bencana Alam dan Non Alam

Tak hanya menanam pohon, baru-baru ini keterlibatan penggemar Kpop dalam menjaga lingkungan juga dengan mengadopsi pohon di hutan yang ada. Maksudnya, para penggemar menyumbangkan dana yang digunakan untuk merawat pohon pilihan mereka selama satu tahun.

Upaya ini tidak hanya untuk melestarikan hutan, tetapi juga untuk melindungi lingkungan dan masyarakat setempat, karena donasi juga digunakan untuk mendukung mata pencaharian mereka.

Jangan Bodohi Kami!

Dalam Deklarasi para pemimpin Glasgow pada KTT COP26 (Conference of The Parties 26) PBB 2021, lebih dari 100 pemimpin dunia berjanji untuk mengakhiri dan membalikkan deforestasi global pada tahun 2030. Namun yang terjadi adalah praktik inkonsistensi para pemimpin dunia itu atas janji yang dibuat.

Baca Juga: Dampak Gempa Megathrust di Selatan Jawa Melebihi Tsunami Aceh, Mitigasi Serius Segera

Contoh nyata adalah Brasil, sebagai salah satu negara yang turut memberi tanda tangan. Berdasarkan data National Space Institute of Brazil menunjukkan, pembukaan hutan hujan Amazon naik 48 persen dari tahun lalu. Artinya, hutan seluas 1.455 kilometer persegi atau 562 mil persegi telah hilang.

Penelitian baru juga menemukan banyak penandatangan Glasgow lainnya gagal memenuhi komitmen mereka untuk melindungi hutan.

“Krisis iklim semakin parah. Sudah saatnya pemerintah dan perusahaan mengambil tanggung jawab dan berhenti memberikan alasan. Kurangi emisi, akhiri deforestasi,” kata aktivis KPOP4PLANET yang berbasis di Korea Selatan, Dayeon Lee.

Baca Juga: Walhi Beberkan Solusi Palsu Krisis Iklim dalam Kebijakan Pemerintah

Dan saat KTT iklim tahunan PBB itu dimulai, penggemar Kpop menyerukan kepada para pemimpin global untuk mengambil tindakan lebih berani guna melindungi hutan dunia.

“Jangan membodohi kami,” seru para penggemar Kpop kepada para pemimpin global tersebut.
KPOP4PLANET adalah platform aktivis iklim global yang diluncurkan pada Maret 2021 oleh penggemar K-pop. Platform ini terdiri dari fandom di seluruh dunia, termasuk di Korea Selatan dan Indonesia. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: COP26Emisi karbonKpopKPOP4PLANETmenanam mangrovemenanam pohonpenggemar Kpop

Editor

Next Post
Ilustrasi penyintas bencana. Foto hosny_salah/pixabay.com

Penting, Pertolongan Pertama Psikologi Penyintas Pasca Bencana

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media