Wanaloka.com – Gempa dalam magnitudo 5,5 guncang Laut Jawa pada Jumat, 4 Agustus 2023, pukul 07.31 WIB. Sumber gempa dalam Laut Jawa yang berjarak 91 kilometer arah timur laut Bangkalan, Jawa Timur, itu dipicu aktivitas deformasi batuan akibat slab-pull mechanism pada slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan, aktivitas gempa dalam Laut Jawa tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempa berada pada koordinat 6,24 derajat Lintang Selatan, 113,12 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 kilometer arah timur Laut Bangkalan, Jawa Timur pada kedalaman 582 kilometer.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Lagi Ancaman Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Siapkan Mitigasi
Gempa 5,5 magnitudo di Laut Jawa, menurut Daryono, merupakan jenis gempa bumi dalam.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” kata Daryono.
Guncangan dampak gempa dalam laut Jawa, dirasakan di daerah Karangkates, Pacitan, Denpasar dan Kuta dengan skala intensitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca Juga: Gempa Dalam di Laut Flores 5,3 Magnitudo Dipicu Slab Pull Lempeng Indo Australia
Monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 07.42 WIB, tidak ada gempa susulan atau aftershocks.
Potensi Tsunami Selatan Jawa
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa keberadaan sumber gempa Sesar Opak di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki magnitudo tertarget 6,6 magnitudo dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget 8,7 magnitudo di selatan Jawa masih terus aktif.
Tak cuma gempa, kata Dwikorita, ada potensi tsunami setinggi 8 hingga 10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa.
Dwikorita menegaskan, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Yogyakarta harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience).
Baca Juga: Dampak Gempa Dalam di Laut Jawa Magnitudo 6,9 Satu Warga di Bali Meninggal Dunia
“Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif,” kata Dwikorita dalam siaran pers BMKG pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Discussion about this post