“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono..
Ada pun wilayah yang merasakan guncangan gempa Pacitan, wilayah Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI.
Baca Juga: Alfian Nur Rosyid, Satgas Covid-19 Meluruskan Isu Konspirasi hingga OTG
Sementara di wilayah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen, getaran dirasakan dengan skala intensitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono menegaskan, bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” imbuh Daryono. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post