Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, laporan dari BPBD Kabupaten Halmahera Utara, dua warga Halmahera Utara mengalami luka-luka dampak gempa bumi tersebut. Dampak gempa bumi darat itu juga menyebabkan 61 bangunan alami kerusakan.
Baca Juga: Indonesia-Jepang Kerja Sama Transisi Energi, Investasi akan Dipermudah
“Selain dua korban luka, dilaporkan sebanyak 34 unit rumah rusak ringan, 18 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah ibadah rusak ringan dan 1 unit kantor Desa Kusuri rusak ringan. Terdapat dua kecamatan yang dilaporkan mengalami dampak gempa yakni Kecamatan Tobelo Barat dan Kecamatan Kao Barat tepatnya di Desa Kusuri, Wangongira, Soamaetek, Pitago dan Kai,” kata Muhari.
Tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Halmahera Utara, sebut Muhari, telah berkoordinasi dengan aparat desa setempat serta membantu evakuasi korban dan membawa ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Pelarangan Ekspor Batu Bara Bukan Solusi, Harus Percepat Transisi Energi Terbarukan
“Tim juga melakukan edukasi kepada masyarakat untuk selalu waspada apabila terjadi gempa susulan. Sementara itu, kebutuhan mendesak di lapangan saat ini adalah tenda pengungsi dan logistik,” ujar Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya gempa bumi. [WLC01]







Discussion about this post