Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam terjadinya gempa di Laut Banda, Maluku pada Kamis malam, 13 Februari 2025. Ini merupakan kejadian gempa yang ke-25 terjadi di Indonesia, sejak Januari 2025 dengan magnitudo di atas 5. Dari ke-25 kejadian gempa, didominasi jenis gempa dangkal.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, pada pukul 22.08 WIB wilayah Laut Banda, Maluku diguncang gempa tektonik 5,2 magnitudo. Analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki parameter update dengan 5,0 magnitudo.
Pusat lindu gempa terletak pada koordinat 6,53 derajat Lintang Selatan, 130,35 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 192 kilometer arah Barat Laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 142 kilometer.
Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
Baca Juga: Kampus Unpad Punya Teknik Geologi, Tak Serta Merta Tertarik Mengelola Tambang
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Guncangan lindu Laut Banda berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), untuk daerah Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat dirasakan dengan skala intensitas III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di wilayah Amahai, Maluku Tengah, Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya, dampak gempa Laut Banda dirasakan pada skala intensitas II hingga III MMI.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Daryono.
Baca Juga: Pagar Laut di Bekasi Dibongkar, Dugaan Korupsi di Tangerang Diusut
Discussion about this post