“Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Lebak,” kata Daryono.
Baca Juga: Eksaminasi Putusan IPL Wadas: Majelis Hakim Tak Anggap Amicus Curiae Jadi Pertimbangan Putusan
Meski gempa berkedalaman dangkal dan berpusat di laut, menurut Daryono, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya relatif kecil sehingga deformasi yang terjadi belum mampu mengganggu kolom air laut.
“Hingga pukul 13.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 6 (enam) gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo 2,9 hingga 4,4,” sebut Daryono.
Baca Juga: Ana Nadhya Abrar: Nilai Kemanusiaan Jadi Batas Kanan Jurnalisme dalam Penulisan Biografi
Dijelaskannya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser mengiri (sinistral strike-slip).
“Jika mencermati mekanisme sumber gempa Lebak yang dipicu sesar geser mengiri (sinistral strike-slip) maka ada dugaan pembangkit gempa ini merupakan kemenerusan Sesar Cimandiri di laut dengan karakterisitik mekanisme geser mengiri juga,” tulis Daryono dalam akun Facebooknya. [WLC01]
Discussion about this post