Minggu, 22 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gerakan Konservasi Air Komunitas Resan Gunungkidul Dilirik Mahasiswa UGM

Komunitas Resan yag berbasis masyarakat adalah salah satu dari segelintir pihak yang sadar arti penting air bagi kehidupan. Mereka berjuang melestarikan sumber air di Gunungkidul. Bagaimana pihak yang lain?

Minggu, 25 September 2022
A A
Ritual rasulan untuk konservasi air yang dilakukan Komunitas Resan Gunungkidul, Juli 2022. Foto ugm.ac.id

Ritual rasulan untuk konservasi air yang dilakukan Komunitas Resan Gunungkidul, Juli 2022. Foto ugm.ac.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Di tengah pembangunan hotel, apartemen, mal, perumahan yang membengkak di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga menyedot banyak air dalam operasionalnya, sejumlah masyarakat justru berjibaku mempertahankan sumber air tetap lestari. Mereka adalah masyarakat Gunungkidul yang membentuk paguyuban yang diberi nama Komunitas Resan pada 2018.

Penamaan komunitas itu diambil dari istilah “resan” yang digunakan untuk menyebut pohon besar yang berfungsi menjaga mata air di wilayah Gunungkidul. Komunitas ini bergerak melakukan revitalisasi mata air atau umbul. Upaya revitalisasi yang dilakukan antara lain penanaman bibit pohon, besik atau kegiatan membersihkan area umbul, dan upacara kebudayaan yang disebut rasulan.

“Kami tak punya daftar pengurus dan nama anggota. Hanya grup WhatsApp untuk koordinasi. Semua orang dapat bergabung,” kata Koordinator Kelompok Resan Gunungkidul, Padmo.

Baca Juga: Gubernur di Jawa Disomasi, Gagal Urus Sampah dan Kualitas Air Sungai

Salah satu anak muda anggota komunitas itu, Kelvin Putra Kahimpong, 19 tahun menuturkan alasannya bergabung dalam Komunitas Resan Gunungkidul karena tergerak melakukan aksi nyata dalam upaya konservasi air di wilayah Gunungkidul.

“Kunci kelestarian lingkungan ada di tangan pemuda,” kata Kelvin.

Melalui langkah-langkah kecil yang dilakukan, seperti penanaman pohon, pemuda-pemuda diiharapkan menyadari arti penting perilaku menjaga lingkungan agar tetap lestari.

Baca Juga: Pakar Oseanografi: Air Laut Bisa Jadi Solusi Krisis Air Bersih di Indonesia

Penanaman bibit pada sumber air yang dilakukan komunitas ini melalui mekanisme permintaan oleh masyarakat Gunungkidul. Apabila masyarakat ingin melakukan penanaman pada umbul kering di daerahnya, mereka akan menghubungi komunitas, salah satunya melalui akun Instagram @resangunungkidul. Kemudian mereka berkoordinasi untuk kegiatan penanaman.

Sumber pendanaan komunitas berasal dari dana usaha mandiri. Mereka memiliki usaha kreatif sablon baju yang bernama Umbul Kreatif. Sedangkan, kegiatan pembibitan pohon resan dilakukan di lahan-lahan pembibitan yang disediakan secara sukarela oleh anggota komunitas. Jumlah rumah pembibitan milik komunitas sebanyak 19 unit.

Dalam salah satu kegiatan rasulan pada Juli 2022 lalu, mereka juga melakukan penanaman bibit pohon dan pelepasan lele lokal di umbul kering di Dusun Sumberan, Kenteng, Kecamatan Ponjong Gunungkidul. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto selaku dan kerabat Keraton Yogyakarta, Gusti Kukuh Hestriasning.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Komunitas Resan Gunungkidulkonservasi airkonservasi sumber airmata airpenanaman bibit pohonsumber airUGM

Editor

Next Post
Perwakilan buruh tani menyampaikan aspirasi soal reforma agraria yang diterima Kasatpres di Wisma Negara Jakarta, 24 September 2022. Foto presienri.go.id

Pekan Ini, Kasetpres Janjikan Bahas 34 Kasus Reforma Agraria yang Belum Selesai

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media