Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gerakan Tanah di Bogor, Warga Terdampak Bertambah dan 11 KK Bertahan Mengungsi

Selasa, 20 September 2022
A A
Dampak gerakan tanah di Bogor, warga swadaya membangun jalan darurat. Foto Dok BNPB.

Dampak gerakan tanah di Bogor, warga swadaya membangun jalan darurat. Foto Dok BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada pekan lalu, menambah catatan panjang bencana geologi berupa gerakan tanah di Bogor sejak 2011.

Rentetan gerakan tanah di Bogor tepatnya di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 14 September 2022, dilaporkan jumlah warga terdampak bertambah. Dan hingga memasuki pekan pertama sejak kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, 11 kepala keluarga masih bertahan mengungsi.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, jumlah warga terdampak gerakan tanah di Bogor bertambah menjadi 1.020 warga dari 278 kepala keluarga.

Data kerusakan dampak gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, meliputi ratusan rumah warga.

Baca Juga: Gerakan Tanah di Desa Bojong Koneng, Ratusan Warga Terdampak Situasi Belum Kondusif

“Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor pada Selasa, 20 September 2022, pukul 10.20 WIB, sebanyak 246 unit rumah terdampak. Sedikitnya 9 unit rumah rusak berat dan 73 unit rumah rusak sedang. Satu unit fasilitas pendidikan dan musola juga terdampak. Ruas jalan Kampung Curug juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilewati semua jenis kendaraan,” ungkap Abdul Muhari pada Selasa, 20 September 2022.

Memasuki pekan pertama sejak kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, terdapat 41 penduduk masih mengungsi.

“Sebelas kepala keluarga (berjumlah 41 jiwa) masih bertahan di pengungsian. Mengingat situasi saat ini masih belum kondusif dan masih terjadi pergerakan tanah di wilayah tersebut,” kata Muhari.

Baca Juga: Lapisan Ozon Diklaim Berangsur Pulih, Aktivis: Waspada Regulasi Solusi Palsu

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBgerakan tanahgerakan tanah di Bogorgerakan tanah di Desa Bojong KonengKabupaten BogorKejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng Kabupaten Bogor Jawa Barat pada 14 September 2022 menambah catatan panjang peristiwa gerakan tanah di Bogor sejak 2011Provinsi Jawa Barat

Editor

Next Post
Bertempat di tepi sungai Code, program KIBAR UGM diluncurkan pada Selasa, 20 September 2022. Foto ugm.ac.id.

Di Tepi Sungai Code, Wakil Rektor Luncurkan Program KIBAR UGM

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media