Wanaloka.com – Kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada pekan lalu, menambah catatan panjang bencana geologi berupa gerakan tanah di Bogor sejak 2011.
Rentetan gerakan tanah di Bogor tepatnya di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 14 September 2022, dilaporkan jumlah warga terdampak bertambah. Dan hingga memasuki pekan pertama sejak kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, 11 kepala keluarga masih bertahan mengungsi.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, jumlah warga terdampak gerakan tanah di Bogor bertambah menjadi 1.020 warga dari 278 kepala keluarga.
Data kerusakan dampak gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, meliputi ratusan rumah warga.
Baca Juga: Gerakan Tanah di Desa Bojong Koneng, Ratusan Warga Terdampak Situasi Belum Kondusif
“Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor pada Selasa, 20 September 2022, pukul 10.20 WIB, sebanyak 246 unit rumah terdampak. Sedikitnya 9 unit rumah rusak berat dan 73 unit rumah rusak sedang. Satu unit fasilitas pendidikan dan musola juga terdampak. Ruas jalan Kampung Curug juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilewati semua jenis kendaraan,” ungkap Abdul Muhari pada Selasa, 20 September 2022.
Memasuki pekan pertama sejak kejadian gerakan tanah di Desa Bojong Koneng, terdapat 41 penduduk masih mengungsi.
“Sebelas kepala keluarga (berjumlah 41 jiwa) masih bertahan di pengungsian. Mengingat situasi saat ini masih belum kondusif dan masih terjadi pergerakan tanah di wilayah tersebut,” kata Muhari.
Baca Juga: Lapisan Ozon Diklaim Berangsur Pulih, Aktivis: Waspada Regulasi Solusi Palsu
Discussion about this post