Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gunung Anak Krakatau Siaga, Masyarakat Diminta Waspada Potensi Tsunami

Selasa, 26 April 2022
A A
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam konferensi pers bersama secara daring pasca ditingkatnya level Gunung Anak Krakatau, Senin, 25 April 2022. Foto tangkap layar BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam konferensi pers bersama secara daring pasca ditingkatnya level Gunung Anak Krakatau, Senin, 25 April 2022. Foto tangkap layar BMKG

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan akan potensi gelombang tinggi atau tsunami dampak aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, pada Minggu, 24 April 2022, pukul 18.00 WIB, menaikkan level Gunung Anak Krakatau dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, mengantisipasi potensi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG bersama PVMBG-Badan Geologi terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut Selat Sunda. Dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II menjadi Level III, masyarakat diminta untuk waspada terhadap gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari.

Baca Juga: Aktivitas Meningkat, Status Gunung Anak Krakatau Siaga

“Kenapa terutama di malam hari, karena di malam hari sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai, kalau di siang hari tentunya cukup untuk melihat hal tersebut. Saya ulangi dengan meningkatnya level Gunung Anak Krakatau dari II menjadi Level III, yang disampaikan PVMBG-Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari, saat kita tidak bisa melihat berbagai kemungkinan dari arah laut. Dan tentunya waspada potensi gelombang tinggi atau tsunami sesuai dengan informasi yang disampaikan BMKG,” kata Dwikorita dalam konferensi pers bersama Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, BRIN, Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia Gegar Prasetya secara daring, Senin malam, 25 April 2022.

Kepala BMKG menyatakan, aktivitas  masih bisa terus berjalan, dan masyarakat diminta waspada bukan evakuasi.

“Semoga ini dapat memperjelas situasi yang ada. Perlu dipahami waspada bukan evakuasi. Waspada artinya, berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan informasi dari BMKG, Badan Geologi dan BNPB,” ujar Dwikorita.

Baca Juga: Dukung Peringatan HKB 2022, Bunyikan Sirine Pukul 10 Pagi Besok

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, jika masyarakat ingin mengetahui aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui situs resmi PVMBG, Badan Geologi dan pos pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Badan GeologiBMKGBNPBdeteksi dini bencanaErupsi Gunung Anak Krakataugempa dan tsunamiGunung Anak KrakatauKepala BMKG Dwikorita KarnawatiSelat SundaSistem peringatan dini tsunami

Editor

Next Post
Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele membantu Wahyudi mengevakuasi hewan ternaknya dalam simulasi kesiapsiagaan bencana erupsi Merapi, Selasa, 26 April 2022, dalam rangkaian memperingati HKB 2022. Foto Ist

Membangun Peradaban Berbasis Pengurangan Risiko Bencana

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media