“Kami mendampingi dan memastikan kesenjangan yang terjadi di lapangan dapat selesai,” kata Raditya.
Baca juga: Setelah Tangerang, KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi
Sedangkan penanggulangan bencana adalah tugas bersama, sehingga perlu adanya kolaborasi semua pihak.
“Tugas bersama hari ini sampai besok adalah melakukan evakuasi dan meyakinkan masyarakat berada di zona yang aman. Pentingnya kawasan terancam tersebut betul-betul tidak ada aktivitas untuk sementara selama dalam status awas,” imbuh dia.
Harapannya, agar penanganan berjalan dengan maksimal dan tidak ada korban jiwa saat erupsi terjadi kembali.
“Dan kita pastikan semua berjalan dengan optimal demi keselamatan masyarakat dan demi tanggung jawab kita bersama dalam melayani masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Erupsi Lagi, Status Vulkanik Gunung Ibu Naik Menjadi Awas
Tanggap darurat sampai 28 Januari 2025
Usai status Gunung Ibu naik menjadi Awas, Pemerintah Halmahera Barat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 33/KPTS/I/2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat yang berlaku selama 14 hari terhitung sejak tanggal 15 Januari 2025 hingga 28 Januari 2025.
Untuk memperlancar koordinasi penanganan darurat ini, Pemerintah membentuk Pos Komando yang diketuai oleh Dandim 1501/Ternate. Pos Komando terletak di kantor Bupati Halmahera Barat.
Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Ibu melakukan evakuasi warga di lima desa di Kecamatan Tabaru antara lain: Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke hari ini. Proses evakuasi warga akan dibantu personil TNI setempat.
Baca juga: Walhi Yogya dan FPG Tolak Pantai Pandansari Jadi Tempat Pengelolaan Sampah Sementara
Pada evakuasi, Kamis, 16 Januari 2025, petugas telah mengevakuasi warga desa Sangaji Nyeku ke titik pengungsian di Gereja Tongotesungi, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Desa ini merupakan desa terdekat dengan jarak 3,7 KM dari puncak. Total sementara warga yang mengungsi hingga hari ini sebanyak 221 jiwa.
BNPB mengimbau warga khususnya warga di sekitar Gunung Ibu untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu. Mengingat saat ini memasuki periode panen pala di Halmahera Barat, BNPB mengimbau para petani pala di sekitar desa terdampak untuk melakukan aktivitas di kebun secara berkelompok pada siang hari dan kembali ke lokasi pengungsian pada malam harinya. [WLC02]
Discussion about this post