“Semuanya kami perhatikan, tidak ada yang akan kekurangan dukungan dari pemerintah. Yang terpenting warga tidak dalam radius bahaya erupsi,” kata dia yang memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak berupa 500 paket sembako dan 500 paket makanan tambahan.
Baca juga: Riset BRIN, Perubahan Iklim Picu Penyebaran Penyakit TB, Stroke hingga Infeksi Menular karena Air
Pada kesempatan yang sama, Suharyanto meresmikan Ruang Belajar Sementara “Komunitas Pahlawan Anak” bagi anak-anak PAUD di Kabupaten Flores Timur.
“Nantinya di lokasi huntap akan dibangun sekolah baru untuk anak-anak,” janji dia.
Pembangunan sekolah merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah Flores Timur, Komunitas Save The Children, Circle of Imagine Society Timor dan PMBP Nusa Tenggara Timur. Ia juga menyerahkan bantuan sebanyak 500 paket Tas Sekolah Darurat kepada siswa PAUD dan SD, 250 boks Container Box kepada siswa seminari, 500 paket makanan tambahan, serta memberikan secara simbolis kunci Rumah Contoh Riksa kepada salah satu perwakilan pengungsi.
Baca juga:Rekomendasi Pakar Sosioagraria, Kebijakan PSN Pulau Rempang Harus Dievaluasi Total
Awas, Siaga, Awas lagi
Terhitung, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami tiga kali perubahan status pada 2025 ini. Status Awas pernah ditetapkan Badan Geologi melalui rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 13 Februari 2025 pukul 03.00 WITA. Sepekan kemudian diturunkan menjadi Siagan (Level III) pada 20 Februari 2025 pukul 12.00 Wita. Tiga bulan kemudian, statusnya naik lagi menjadi Awas.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan, penaikan status karena hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas di radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
Ia juga meminta masyarakat di sekitar gunung mewaspadai potensi banjir lahar saat hujan deras, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Serta menggunakan masker dan penutup hidung untuk menghindari terjadinya gangguan pernafasan.
Baca juga: Mempercantik Sudut-sudut Kota Bandung dengan Mural Warna Warni
Gunung api Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan kenaikan aktivitas dengan beberapa kali erupsi yang terjadi pada 18 Mei 2025 pada pukul 11.29 WITA hingga 13.47 WITA. Letusan tersebut menghasilkan kolom erupsi mencapai 3.000 hingga 5.500 meter di atas puncak gunung atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut. Kolom letusan teramati berwarna kelabu pekat dan mengarah ke beberapa titik di sekitar lereng gunung.
Erupsi disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat, terdengar dari pos pemantauan terdekat. Dari data visual menunjukkan perubahan sangat signifikan. Hasil pengamatan secara instrumental menunjukkan ada perubahan pada amplitudo tremor erupsi yang membesar sehingga potensi terjadinya erupsi yang lebih besar dari sebelumnya dapat terjadi.
“Masyarakat tetap tenang serta ikuti terus arahan dari pemerintah daerah. Jangan mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Informasi terkini mengenai aktivitas gunung api dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi,”kata Wafid. [WLC02]
Sumber: BNPB, Kementerian ESDM
Discussion about this post