Sabtu, 2 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ikan Nila dan Mujair Berbeda secara Morfologis, Tak Jauh Beda dalam Reproduksi

Burayak (anak ikan) tetap diasuh di dalam mulut induk mujair selama sekitar satu pekan tambahan setelah dilepaskan.

Kamis, 24 Juli 2025
A A
Ikan nila dan ikan mujair. Foto fishbase.se.

Ikan nila dan ikan mujair. Foto fishbase.se.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Ikan nila dan mujair sama-sama menjadi menu favorit di atas meja makan. Keduanya berasal dari spesies yang berbeda dan acapkali orang sulit untuk membedakan. Bagaimana cara membedakannya?

Dosen Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Kurnia Anggraini Rahmi menjelaskan secara morfologi dan karakteristik biologis, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki tubuh bulat pipih dengan punggung yang agak tinggi. Garis lurus memanjang tampak jelas pada sirip ekor dan sirip punggung. Warna tubuh nila cenderung hitam keabu-abuan dengan sisik besar dan kasar.

Baca juga: MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran

“Bagian kepala ikan nila relatif kecil dibandingkan dengan ukuran mulutnya, tetapi matanya besar dan menonjol,” kata Kurnia.

Ikan nila juga memiliki moncong berukuran sedang, sisik bertipe sikloid, serta tiga baris sisik di area pipi. Ciri lainnya adalah sirip punggung dan dubur tampak tumpul, sementara sirip dada runcing.

Sirip ekornya menampilkan garis vertikal sempit, dan terdapat bercak gelap pada sudut operculum. Dalam hal identifikasi ilmiah, ikan nila memiliki rumus sirip D XV.10; C 0.17; A VIII.10; P I.5; dan V II.10.

Baca juga: Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus

Tak hanya dari segi morfologi, kemampuan reproduksi ikan nila juga mengesankan. Ikan nila dapat memijah dalam kurun waktu 14 hari sekali secara berulang, yakni kurang lebih 2-3 kali sebelum ikan nila tersebut mengalami masa rematurasi. Jika dalam masa pemijaham ikan nila mengerami telur-telurnya, satu siklus pemijahan bisa berlangsung selama satu bulan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: FPIK IPB Universityikan mujairikan nila

Editor

Next Post
Represifitas dalam penanganan konflik agraria di Seruyan, Kalimantan Tengah. Foto Dok. KPA.

Konflik Tenurial, BAM DPR Dorong Keadilan Bagi Warga di Kawasan Hutan

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi penyu. Foto ambquinn/pixabay.com.Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda
    In Rehat
    Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Ilustrasi kemenyan untuk bahan pembuatan parfum. Foto xbqs42/pixabay.com.Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan
    In Rehat
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Desakan pencabutan izin terhadap korporasi pembakar hutan. Foto Dok. Walhi.Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan
    In Lingkungan
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Jawa Timur. Foto Dok. BRIN.Peran Kebun Raya Mangrove Surabaya dari Konservasi hingga Ketahanan Pangan
    In News
    Kamis, 31 Juli 2025
  • Memeluk pohon, salah satu bentuk terapi forest bathing. Foto aszak/pixabay.com.Forest Bathing, Terapi Redakan Stres Ringan hingga Sedang
    In Rehat
    Kamis, 31 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media