Wanaloka.com – Ikan nila dan mujair sama-sama menjadi menu favorit di atas meja makan. Keduanya berasal dari spesies yang berbeda dan acapkali orang sulit untuk membedakan. Bagaimana cara membedakannya?
Dosen Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Kurnia Anggraini Rahmi menjelaskan secara morfologi dan karakteristik biologis, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki tubuh bulat pipih dengan punggung yang agak tinggi. Garis lurus memanjang tampak jelas pada sirip ekor dan sirip punggung. Warna tubuh nila cenderung hitam keabu-abuan dengan sisik besar dan kasar.
Baca juga: MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
“Bagian kepala ikan nila relatif kecil dibandingkan dengan ukuran mulutnya, tetapi matanya besar dan menonjol,” kata Kurnia.
Ikan nila juga memiliki moncong berukuran sedang, sisik bertipe sikloid, serta tiga baris sisik di area pipi. Ciri lainnya adalah sirip punggung dan dubur tampak tumpul, sementara sirip dada runcing.
Sirip ekornya menampilkan garis vertikal sempit, dan terdapat bercak gelap pada sudut operculum. Dalam hal identifikasi ilmiah, ikan nila memiliki rumus sirip D XV.10; C 0.17; A VIII.10; P I.5; dan V II.10.
Baca juga: Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
Tak hanya dari segi morfologi, kemampuan reproduksi ikan nila juga mengesankan. Ikan nila dapat memijah dalam kurun waktu 14 hari sekali secara berulang, yakni kurang lebih 2-3 kali sebelum ikan nila tersebut mengalami masa rematurasi. Jika dalam masa pemijaham ikan nila mengerami telur-telurnya, satu siklus pemijahan bisa berlangsung selama satu bulan.
Discussion about this post