Wanagama Nusantara diharapkan akan menjadi window of the tropical world yang merepresentasikan komitmen global Indonesia dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta mencerminkan pengetahuan lokal Indonesia.
Tujuan pengembangan Wanagama Nusantara adalah untuk mengembangkan ekosistem restorasi hutan hujan tropis. Juga mengembangkan research hub dalam menjawab tantangan global di bidang kesehatan tropis, biodiversitas/restorasi, energi terbaharukan, instruktur hijau dan tata kelola kebijakan.
Baca Juga: Kaya Ragam Bebatuan, Bangka Belitung Punya Potensi Geowisata
Sementara prinsip pengembangan Wanagama Nusantara ada empat,meliputi windows of the world; tata kelola yang inklusif; restorasi biodiversitas untuk pengembangan biomedicine dan etnofarmasi; serta pembangunan mengedepankan aspek kesehatan dan kesejahteraan.
Program utama pertama Wanagama Nusantara terbagi menjadi tiga, yaitu Pengembangan zonasi hutan pendidikan; Pengembangan Institute for Future Life; dan Restorasi, Reforestasi dan Enrichment Planting. Untuk pengembangan zonasi pendidikan, Wanagama Nusantara terdiri dari delapan zonasi yaitu Zona Konservasi, Zona Healing Forest, Zona Ecotourism, Zona Agro Forestry, Zona Eco Edu Forestry, Zona Herbal Medicine, Zona Miniature Hutan Hujan Tropis, dan Zona hutan global.
Kemudian, dua embung akan dibangun sebagai sumber air bersih. Sistem tata kelola air yang inovatif akan diterapkan di kawasan ini. Embung yang dibangun tidak hanya menyimpan air, tetapi airnya dapat dikelola menjadi air minum dengan mengadaptasi pengelolaan air Toyagama.
Baca Juga: Happy Ferdiansyah, Stop Pelihara Burung Liar!
Selain itu, Wanagama Nusantara juga memanfaatkan air hujan melalui teknologi Gama Rain Filter. Teknologi ini mengubah air hujan menjadi air serbaguna hingga air minum serta membantu mengalirkan air limpasan menjadi air tanah.
Program utama kedua adalah pembangunan Institute of Future Life (IFL). IFL sebagai salah satu fasilitas pendidikan dan penelitian dengan konsep pusat riset multidisiplin yang terintegrasi dengan konsep smart dan green building. IFL juga akan menjadi rumah bagi pengembangan hub riset internasional.
Terdapat tiga agenda besar yang akan dijalankan di IFL, yaitu Pembangunan infrastruktur; pengembangan agenda riset dan advokasi yang berfokus pada isu sustainability dan climate adaptation, biodiversity dan biomedicine, health dan longevity, smart dan inclusive city; serta sustainable micro-climate monitoring system.
Baca Juga: Dataran Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional untuk Mempelajari Panas Bumi
Sustainable micro-climate monitoring system menjadi bagian dari pengembangan kawasan Wanagama Nusantara. Sistem ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan standar parameter iklim yang krusial dalam menjaga kondisi iklim mikro yang ideal dan berkelanjutan di IKN serta dapat berperan dalam mitigasi kebakaran hutan.
Program utama ketiga adalah Restorasi, Reforestasi dan Enrichment Planting. Restorasi dan reforestasi menjadi bentuk kontribusi Ibu Kota Nusantara pada tujuan perubahan iklim global dengan berperan sebagai penyerap karbon, mengendalikan kawasan terbangun untuk meminimalkan emisi, dan berupaya menjadi netral karbon pada tahun 2045. Wanagama Nusantara diharapkan dapat menjadi model pengembalian fungsi hutan tropis.
Baca Juga: Penelitian BRIN, Vaksin Mpox Terbatas sehingga Pakai Vaksin Cacar karena Mirip
Saat ini, hutan di Wanagama didominasi tanaman eukaliptus. Dengan program enrichment planting, kawasan ini akan lebih beragam dengan penanaman tanaman endemik Kalimantan seperti tengkawang, meranti merah, dan ulin. Penyebaran bibit dan pemantauan pertumbuhan tanaman dilakukan dengan memanfaatkan teknologi kendaraan udara tak berawak. Dengan demikian dapat berpartisipasi menciptakan keanegaragaman hayati.
Pengembangan kawasan Wanagama Nusantara diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan dan penelitian lintas disiplin ilmu yang dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati, sejalan dengan visi Indonesia untuk membangun kota yang cerdas, hijau, dan ramah lingkungan. [WLC02]
Discussion about this post