Letusan pertama Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 05.26 WIB, dengan tinggi kolom abu sekitar 2.000 meter dari puncak. Erupsi kedua Gunung Anak Krakatau tercatat pada pukul 07.47 WIB, dengan ketinggian kolom abu 1.000 meter dari puncak gunung.
Baca Juga: Berkunjung ke 10 Lokasi Penanda Jejak Peristiwa Bandung Lautan Api
Erupsi Gunung Anak Krakatau ketiga kembali terekam CCTV pos pengamatan Sertung, pada pukul 08.09 WIB. Tampak abu erupsi Gunung Anak Krakatau setinggi sekitar 1.500 meter dari puncak gunung. Erupsi Gunung Anak Krakatau ke empat terjadi pada pukul 09.55 WIB, dengan tinggi kolom abu 1.500 meter.
Baca Juga: PSH UII: Pernikahan Ketua MK dengan Adik Presiden Berpotensi Melanggar Etika, Harus Mundur
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau yang kelima pada pukul 14.37 WIB. Letusan terakhir ini disebutkan, tinggi kolom abu dari erupsi Gunung Anak Krakatau setinggi 2.000 meter atau lebih kurang 2.157 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 114 detik.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Hari Ini Setinggi 1,5 Km dengan Jarak Luncur Mencapai 5 Km
Sehari sebelumnya, PVMBG melaporkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Melansir laman magma.esdm.go.id, pada Kamis, 24 Maret 2022, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi dua kali. Erupsi Gunung Anak Krakatau pertama pukul 09.12 WIB, dengan ketinggian kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak. Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak.
Rekomendasi PVMBG, masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah. [WLC01]
Discussion about this post