Wanaloka.com – Pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp akan fenomena Aphelion, jarak bumi dengan matahari berada di titik terjauh, berdampak perubahan suhu menjadi dingin di Indonesia. Pesan berantai ini menyebar pada Senin, 3 Januari 2022.
Menyikapi broadcast fenomena Aphelion itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan hal itu tidak benar. Sebenarnya fenomena Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
Baca Juga: Malam Ini Mendadak, Letjen TNI Suharyanto Datangi 3 Hotel Ini
Plt Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko menyebut fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion. Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion).
Adapun periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari.
Baca Juga: Catatan Bencana Alam Tahun 2021
“Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan,” kata Urip Haryoko dilansir dari akun resmi Facebook BMKG, Selasa 4 Januari 2022.
Discussion about this post