Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kandang Kawat Duri Efektif Cegah Konflik dengan Harimau  

Konflik dengan harimau kerap dipicu keberadaan hewan ternak yang dilepasliarkan, terutama di kawasan yang berdampingan dengan hutan lindung dan konservasi, habitat Harimau sumatera.

Selasa, 21 Maret 2023
A A
Kandang kawat duri dinilai efektif mencegah konflik dengan harimau. Sumber foto buku Pedoman Penanggulangan Konflik Manusia-Harimau Ditjen KSDAE.

Kandang kawat duri dinilai efektif mencegah konflik dengan harimau. Sumber foto buku Pedoman Penanggulangan Konflik Manusia-Harimau Ditjen KSDAE.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Terjadinya konflik dengan harimau kerap dipicu keberadaan hewan ternak seperti lembu (sapi) dan kambing yang dipelihara warga secara tradisional dengan dilepasliarkan, yang masih banyak ditemukan di Pulau Sumatera, khususnya di desa yang berdampingan dengan hutan lindung atau konservasi.

Keberadaan hewan ternak yang dilepasliarkan itu memancing keluarnya Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dari habitatnya untuk berburu mangsa.

Konflik dengan harimau yang dilatari hewan ternak yang dilepasliarkan tersebut, baru-baru ini terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jejak Harimau sumatera ditemukan di Dusun Ujung Pinem Wonosari, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan. Wilayah dusun ini berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), habitat Harimau sumatera.

Baca Juga: BBKSDA Sumut Mitigasi Konflik Harimau Sumatera dengan Enam Desa

Dalam penanganan mitigasi konflik dengan harimau tersebut, Seksi Konservasi Wilayah II Stabat-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utarea (BBKSDA Sumut), Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan lembaga mitra Wildlife Conservation Society (WCS) bersama warga dusun membangun kandang TPE (Tiger Proof Enclosure).

Kepala SKW II Stabat, Herbert BP Aritonang menjelaskan, pembangunan kandang TPE setelah adanya laporan temuan jejak Harimau sumatera, disikapi warga Dusun Ujung Pinem Wonosari untuk minta diasilitasi dibangunkan kandang TPE berukuran 20 meter kali 30 meter, yang dikelilingi kawat duri.

“Maka pada tanggal 15-16 Maret 2023 tim gabungan bersama dengan masyarakat Dusun Ujung Pinem Wonosari telah membangun satu unit kandang TPE,” ungkap Herbert.

Baca Juga: Perubahan Iklim Kian Mengkhawatirkan, Perlu Payung Hukum dan Kontribusi Aksi

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: harimau sumateraKabupaten Langkatkandang jebak harimaukandang kawat durikonflik dengan harimaumitigasi konflik harimau sumateraSumatera Utara

Editor

Next Post
Gunung Ili Lewotolok kembali meletus pada Selasa, 21 Maret 2023. Foto magma.esdm.go.id.

Gunung Ili Lewotolok Kembali Meletus, Patuhi Zona Larangan Ini

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media