“BPBD Kabupaten Pulang Pisau dibantu dinas terkait berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan seluas empat hektar pada Selasa, 9 Agustus 2022,” kata Muhari.
Dalam kejadian karhutla Pulau Pisau, menurut Muhari, tidak ada korban jiwa.
“Penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” ungkap Muhari pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi bahaya karhutla tingkat sedang hingga tinggi yang tersebar di 8 kecamatan dengan luas mencapai 855.847 hektar.
Baca Juga: Lailan Syaufina: Kebakaran Hutan dan Lahan Menurun Tajam, Diduga Akibat Covid-19
Memasuki musim kemarau, potensi kejadian karhutla semakin tinggi. Muhari mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana karhutla, khususnya dalam melakukan patroli dengan koordinasi bersama TNI, Polri, Mangala Agni maupun pihak lainnya sehingga peringatan dini karhutla dapat tertangani secara cepat dan responsif. Simulasi pengendalian karhutla yang melibatkan unsur pentahelix juga perlu dilakukan sebagai salah satu langkah antisipatif penanganan karhutla di tanah air,” imbuh Muhari.
Hingga Juli 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendata luas kebakaran hutan dan lahan 59.131 hektar. Luasan karhutla periode Januari-Juli 2022 ini mengalami penurunan 19,1 persen dibanding periode yang sama pada 2021. [WLC01]
Discussion about this post