Wanaloka.com – Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup.
“Jasa ekosistem adalah manfaat ekosistem yang dapat digunakan untuk kehidupan manusia yang mencakup jasa penyediaan, jasa pengaturan, dan jasa sosial budaya,” tutur Guru Besar Fakultas Sains dan Matematika, Magister Ilmu Lingkungan (MIL), dan Doktor Ilmu Lingkungan (DIL) Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Tri Retnaningsih Soeprobowati dalam webinar bertema “Memberdayakan Ekosistem untuk Pemulihan Lingkungan Berkelanjutan” pertengahan April 2022.
The Economics of Ecosystem and Biodiversity menyepakati jasa lingkungan hidup didefinisikan sebagai kontribusi struktur dan fungsi ekosistem secara langsung dan tidak langsung untuk kesejahteraan manusia.
Baca Juga: Crab Ball, Teknologi Memanen Kepiting Tanpa Mengganggu Populasi
Dosen Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik, MIL dan DIL Sekolah Pascasarjana Undip, Hartuti Purnaweni menambahkan, manfaat ekosistem seperti hutan, pesisir, laut, dan lahan basah yang sehat pada masyarakat lokal antara lain menyediakan air bersih, perlindungan dan pangan serta pelindung fisik terhadap berbagai ancaman dari alam seperti erosi, abrasi, dan longsor.
“Tanah dan vegetasi menyerap air hujan serta mencegah penguapan ke udara. Keanekaragaman hayati mendukung jasa yang diberikan oleh ekosistem dan keanekaragaman hayati yang terjaga akan memperkuat ketahanan dan mengurangi risiko bencana,” terang Hartuti.
Sedangkan mengingatkan transformasi pada pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim dititikberatkan pada upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup itu sendiri. Baik melalui penanganan limbah B3 dan peningkatan pemantauan kualitas lingkungan, perbaikan sistem ketahanan bencana yang tanggap terhadap bencana yang bersifat seketika (sudden onset) maupun perlahan (slow onset), serta pelaksanaan pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi rendah-emisi gas rumah kaca (GRK).
Baca Juga: Ini yang Perlu Diperhatikan dalam Mendesain Lanskap KHDTK Gunung Bromo UNS
Sementara untuk memaksimalkan peran ekosistem dalam pemulihan lingkungan berkelanjutan, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) Laksmi Dhewanthi menyampaikan fokus Kemen LHK. Tahun 2020, adaptasi di tengah pandemi dan terus mengawal zaman yang berubah. Tahun 2021, menebalkan modal sosial dan memperkuat kinerja positif pembangunan LHK. Tahun 2022, memperkuat sumbangan tapak untuk pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural.
Discussion about this post