Minggu, 16 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa

Terobosan antibodi llama dan alpaka mampu menjangkau 17 spesies ular, sehingga dinilai memberikan angin segar bagi dunia riset dan kesehatan.

Minggu, 16 November 2025
A A
Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.

Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia hingga kini hanya memiliki satu tipe serum antibisa polivalen, sehingga dibutuhkan pengembangan serum yang dapat menangani gigitan berbagai spesies ular berbisa. Di UGM, ada tim Venom Research Group yang terdiri dari dosen lintas fakultas dan telah menyelesaikan penelitian karakterisasi bisa (profiling venom) pada ular kobra Jawa (Naja sputatrix).

“Penelitian tersebut sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan spesies ular berbisa lainnya,” ungkap dia.

Baca juga: Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025

Tantangan lain dalam pengembangan serum antibisa muncul dari kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Setiap wilayah memiliki spesifikasi ular berbisa yang berbeda, sehingga sulit menentukan komposisi serum yang cocok untuk seluruh daerah.

Selain itu, fasilitas snake farm yang belum memenuhi standar internasional menyulitkan ketersediaan venom yang stabil untuk kebutuhan penelitian.

Dalam penanganan kasus gigitan ular berbisa, Donan menekankan penting langkah imobilisasi untuk membatasi pergerakan area tubuh yang terkena gigitan. Metode bantalan tekan dapat diterapkan sebagai pertolongan awal pada kondisi darurat. Selain itu, menenangkan korban juga menjadi bagian penting agar racun tidak menyebar lebih cepat di dalam tubuh.

“Setelah itu, korban bisa segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” jelas dia. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: antibisa ularFakultas Biologi UGMgigitan ularIlama dan Alpakaular kobra Jawa

Editor

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media