Wanaloka.com – Meskipun vaksin yang telah digelontorkan sebanyak 18 triliun dosis secara global, tetapi tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung meningkat di beberapa tempat. Per Oktober 2022, jumlah mencapai 626 juta lebih per Oktober 2022. Seiring kemunculan varian baru Omicron, yakni Omicron XBB yang disinyalir menambah carut marut penangannya.
“Varian baru ini menimbulkan kekhawatiran, karena gejalanya sulit dideteksi dan lebih membahayakan,” kata Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, dokter hewan Sri Murtini dalam EV-Cast Episode ke-20 bertema “Varian Baru Covid-19 (Omicron XBB), Apakah Makin Membahayakan?” yang digelar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, 3 November 2022.
Namun dari sebagian besar kasus yang dilaporkan, varian Omicron XBB tidak menimbulkan gejala klinis yang parah. Namun perkembangannya harus tetap diawasi karena virus akan selalu menyesuaikan diri dan bermutasi agar mampu bertahan hidup.
Baca Juga: Serba Serbi KTT G20, Berkah Rental Mobil Lokal di antara Kendaraan Listrik
Sri Murtini mengungkapkan, sebenarnya nama “XBB” bukanlah nama resmi. Virus ini merupakan virus SARS-COV 2 hasil rekombinan sub turunan Omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75, serta evolusi dari strain varian yang muncul di berbagai dunia saat ini.
Asal varian Omicron XBB diduga dari Afrika, kemudian menjalar di berbagai negara. Gejala yang muncul pun bervariasi maupun tingkat keparahannya. Secara umum, gejalanya hampir sama dengan varian sebelumnya, yakni demam, batuk, mudah lelah, nyeri otot, dan sakit kepala.
Varian Omicron XBB sudah mulai masuk ke Indonesia. Secara resmi, dimulai dari laporan kasus terkonfirmasi positif di Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal pasien tersebut tidak melakukan dari perjalanan luar negeri.
Baca Juga: Awas Potensi Banjir di Aceh dan Sumut Hari Ini
“Artinya, varian ini memang sudah tersebar. Bahkan dikabarkan sudah menyebar di 26 negara, termasuk Indonesia,” kata Sri Murtini.
Peningkatan kasus Indonesia harian saat ini cukup tinggi hingga 4.000 kasus baru. Begitu pun di Singapura.
Discussion about this post