Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kelinci Sumatera, Satwa Langka Ini Ditemukan di Solok

Kelinci sumatera, satwa langka endemik di kawasan Bukit Barisan yang berada di Pulau Sumatera, tergolong satwa yang terancam punah.

Rabu, 15 Juni 2022
A A
Kelinci sumatera yang ditemukan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Foto ksdae.menlhk.go.id

Kelinci sumatera yang ditemukan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Foto ksdae.menlhk.go.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) merupakan satwa langka endemik di Bukit Barisan yang membentang di Pulau Sumatera. Selain sulit ditemukan di habitatnya, kelinci belang sebutan lain untuk kelinci sumatera lantaran memiliki bulu berwarna hitam dan kecoklatan dengan pola garis, termasuk satwa yang terancam punah.

Baru-baru ini di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ditemukan seekor kelinci sumatera. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat langsung memberikan perhatian super prioritas begitu mendapatkan informasi temuan satwa ini.

Melansir dari laman, ksdae.menlhk.go.id, seekor kelinci sumatera ditemukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Saniangbaka, Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 9 Juni 2022. Saat ditemukan, kelinci sumatera tersebut dalam keadaan kurang sehat dan penuh dengan caplak, dan sempat dilakukan perawatan selama tiga hari.

Baca Juga: Momen Langka Menetasnya Telur Elang Jawa Terekam CCTV

Temuan kelinci langka ini langsung dilaporkan dan direspons Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III Sijunjung Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar).

Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan, informasi temuan kelinci sumatera menjadi super prioritas.

“Kelinci sumatera ini kami anggap super prioritas, Tim WRU Seksi III yang dibantu oleh dokter hewan mengevakuasi kelinci sumatera tersebut ke Yayasan Kalaweit untuk dilakukan proses observasi selanjutnya dan perawatan intensif dan pada tanggal 11 Juni 2022,” tutur Ardi Andono.

Baca Juga: Sungai Sake Melimpas, Ratusan Rumah di Musi Banyuasin Terdampak Banjir

Pada tanggal 12 Juni 2022, pukul 07.00 WIB, sebut Ardi Andono, kelinci sumatera mengalami syok dan kejang-kejang, dan akhirnya mati pada pukul 12.30 WIB.

Ardi mengatakan, tim medis Kalaweit melakukan nekropsi terhadap kelinci sumatera. Diduga penyebab kematian kelinci sumatera tersebut karena luka di bagian punggung, infeksi, anemia dan stres. Selanjutnya dilakukan test DNA, pengambilan sampel darah, pengambilan organ dalam, dan tubuh untuk diawetkan oleh laboratorium Biologi Universitas Andalas.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BKSDA Sumatera BaratBukit Barisankelinci sumateraProvinsi Sumatera Baratsatwa langkasatwa yang dilindungi

Editor

Next Post
Visual dari udara, kondisi pantai Boulevard di Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pasca-abrasi yang terjadi, Rabu, 15 Juni 2022. Foto Dok BNPB

Abrasi Pantai Boulevard di Kepulauan Amurang, 15 Rumah dan Penginapan Amblas

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media