Minggu, 1 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kemarau 2025 Lebih Singkat, Kementerian dan Lembaga Harus Tetap Siapkan Mitigasi Risiko

Minggu, 13 April 2025
A A
Ilustrasi musim kemarau. Foto ThorstenF/pixabay.com.

Ilustrasi musim kemarau. Foto ThorstenF/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pertengahan April 2025, awal musim kemarau 2025 telah mulai sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia. Hanya saja, musim kemarau 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia.

“Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Meskipun terdapat 26 persen wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan.

Baca juga: Pesan Petani, Swasembada Pangan Terwujud dengan Kearifan Lokal dan Pertanian Organik

Terkait sifat musim kemarau 2025, sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal. Kemudian 26 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

“Dan awal musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak,” imbuh dia.

Pada April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis di Laut Timor Menguat, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Fenomena iklim global, seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam fase netral. Kondisi ini menandakan tidak ada gangguan iklim besar dari Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia hingga semester II tahun 2025.

Namun, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal. Bahkan diperkirakan bertahan hingga September, sehingga dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

“Kalau puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025,” kata dia.

Baca juga: Putu Santikayasa, Regulasi Ketat Modifikasi Cuaca Cegah Dampak Buruk Lingkungan

Wilayah-wilayah, seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kepala BMKG Dwikorita Karnawatimitigasi risikomusim kemaraupuncak kemarau

Editor

Next Post
Pohon dan buah kelapa. Foto Ogutier/pixabay.com.

Kelapa Mulai Langka dan Mahal di Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Tim gabungan melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsoran tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 30 Mei 2025. Foto Dok. BNPB.Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Tewas Tertimbun
    In Bencana
    Jumat, 30 Mei 2025
  • Peluncuran buku liputan investigsi tentang PSN, 28 Mei 2025. Foto Dok. AJI.Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
    In News
    Kamis, 29 Mei 2025
  • Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. Kemenpar.Kartu Kuning Sejak 2023, Keanggotaan Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark Terancam Dicabut
    In Rehat
    Rabu, 28 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media