Wanaloka.com – Megaloman, Orangutan sumatera (Pongo abelii) bersama tiga individu Orangutan sumatera lainnya, kini dalam masa observasi sebelum dilepasliarkan kembali ke alam liar. Ke empat Pongo abelii itu kini berada di kawasan translokasi menghuni kandang forest school di Stasiun Reintroduksi Cagar Alam Jantho, Aceh.
Upaya pelepasliaran satwa yang dilindungi, yang kini populasinya terancam punah itu, dilalui dengan menempuh jarak yang cukup jauh dan perjalanan melelahkan.
Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) bersama lembaga mitranya, Yayasan Ekosistem Leuser (YEL) rela melakukan perjalanan panjang dengan rute Sibolangit-Kutacane–Biruen–Sigli–Jantho, Aceh, membawa keempat orangutan tersebut.
Baca Juga: Pengelolaan Komunitas Adat Diapresiasi, Hak Masyarakat Adat Jauh Panggang dari Api
Perjalanan dimulai pada Kamis, 3 November 2022. Petugas BBKSDA Sumut bersama mitra dari YEL, memboyong ke empat Orangutan sumatera itu dari lokasi Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan (PKRO) Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dengan menggunakan dua kendaraan roda empat, Megaloman dan tiga orangutan lainnya dibawa menuju kawasan translokasi di Cagar Alam Jantho yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Aceh Besar.
Megaloman, berkelamin jantan, dari kawasan Kutacane, Provinsi Aceh, yang sejak 2014 berada di PKRO Batu Mbelin. Alyysa berkelamin betina, masuk karantina sejak 8 Agustus 2016, berasal dari kawasan Aceh Tamiang, Molika berkelamin betina dari kawasan asal Gampong Baru, Idie Rayeu, Kabupaten Aceh Timur, sejak 25 Juni 2018 berada di pusat rehabilitasi, dan terakhir Siga berkelamin betina dari kawasan Kutacane, sejak 2 Maret 2017 berada di PKRO Batu Mbeli, Sibolangit.
Discussion about this post