Wanaloka.com – Kaki prostetik (kaki buatan) yang menjadi salah satu produk hasil kolaborasi keilmuan antara teknik industri dengan seni berhasil dipatenkan oleh Tim Biomekanika Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2020. Produk ini muncul sebagai respons atas kebutuhan lutut prostetik yang nyaman dan terjangkau untuk masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke bawah.
Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara menjelaskan produk tersebut merupakan hasil nyata kolaborasi desain rekayasa dengan desain industri yang dilakukan ITB. Pendekatan multidisiplin kolaboratif diperlukan dalam perancangan desain produk yang efektif secara kinerja serta memenuhi aspek-aspek estetika.
Ada dua perspektif besar dalam penciptaan desain, yaitu perspektif teknik yang menjadi cikal bakal desain rekayasa serta perspektif seni yang menginspirasi lahirnya desain industri. Tujuan penggunaan keduanya pun berbeda. Desain industri bertujuan untuk meningkatkan estetika dan kegunaan produk berdasarkan prinsip-prinsip seni dan produksi. Sedangkan desain rekayasa bertujuan untuk menciptakan produk definitif yang memenuhi spesifikasi teknis serta persyaratan pengguna.
Baca Juga: Risnawati Utami: Jangan Menganggap Difabel Berbeda, Anggaplah Setara
Menurut Tata, antara satu produk dengan produk lain memiliki penekanan yang berbeda pada kedua aspek desain tersebut. Itu pun bergantung pada fungsi dan tujuan desain produk. Ada produk yang lebih menekankan persyaratan tampilan, tetapi kurang memperhatikan ketahanan fungsi. Begitu pun sebaliknya.
“Tercapainya solusi (dalam desain) merupakan hasil kompromi berbagai disiplin yang melihat dari berbagai sudut pandang,” ujar Tata.
Peran teknologi dan seni dalam pembuatan produk kaki prostetik pun berbeda. Langkah pertama yang dilakukan Tim Biomekanika ITB adalah memahami bagaimana mekanisme kinematika lutut.
Baca Juga: Menewaskan 5 Orang Ini Data Lengkap Banjir dan Longsor di Kota Manado
Discussion about this post