Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Konsep Giant Sea Wall Versi Ahli yang Diklaim Tidak Meminggirkan Nelayan

Pembangunan giant sea wall juga tidak akan menghentikan banjir dari sungai, hanya dari laut.

Jumat, 7 Februari 2025
A A
Tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta. Foto SDA PU.

Tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta. Foto SDA PU.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Keberadaan giant sea wall alias tanggul laut raksasa memunculkan polemik pro dan kontra. Forum Guru Besar (FGB) ITB bersama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB menyelenggarakan focused group discussion (FGD) bertopik “Kontribusi ITB dalam Kajian Teknik dan Lingkungan Giant Sea Wall” di Ruangan Alumni Sipil (ALSI) ITB Kampus Ganesha, Jumat, 7 Februari 2025.

Pada sesi pertama, dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Sumber Daya Air, Prof. Dantje Kardana Natakusumah menjelaskan tentang National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang merupakan pembangunan sebuah tanggul raksasa di bagian utara dari Teluk Jakarta dengan alasan untuk melindungi ibu kota dari banjir.

Ada tiga komponen utama proyek NCICD. Meliputi, pertama, Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Sungai, didanai oleh dana publik atau pemerintah. Kedua, Tanggul Laut Raksasa (giant sea wall). Ketiga, Waduk Pantai.

Baca juga: Arsinum, Inovasi Air Laut Siap Minum untuk Masyarakat Pesisir dan Pulau Kecil

Meski begitu, terdapat beberapa masalah dalam Desain Waduk Pantai NCICD. Antara lain pembangunan giant sea wall tidak akan menghentikan banjir dari sungai, pendekatan pengendalian banjir yang tidak konvensional dan tidak teruji, beban hidrolik berlebihan pada waduk pantai, serta replikasi desain yang gagal di Danau Shihwa, Korea Selatan.

“Giant sea wall tidak dapat menghentikan banjir yang berasal dari sungai, kalau dari laut bisa,” tutur Dantje.

Selain itu, desain giant sea wall juga mengharuskan ada pengerukan sedimen secara berkala pada reservoir.

“Reservoir itu kalau sudah dibangun ya idealnya dibiarkan, karena biaya pengerukannya sangat tinggi,” jelas dia.

Baca juga: Upaya Mengembalikan Kejayaan Kelapa di Indonesia dan Dunia

Sementara paparan dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Pantai, Prof. Andojo Wurjanto menjelaskan, urgensi pembangunan giant sea wall atau Tanggul Lepas Pantai (TLP) adalah banyak tempat yang mengalami penurunan muka tanah, seperti di Jakarta, Semarang, dan Pekalongan.

Ia mengenalkan konsep Waduk Pantai. Bahwa terdapat konsep Water Treatment Plan (WTP) yang akan dibangun selaras dengan pembangunan Tanggul Pantai (TP).

“Integrasi waduk pantai (WP) ke TLP dipandang menjadi solusi atas permasalahan pesisir Pantura Jawa ruas tertentu, mulai dari Jakarta. Maka kami tidak mengambil air tanah, karena ke depan akan ada waduk air tawar di pantai,” ucap Andojo.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Forum Guru Besar ITBgiant sea wallnelayantanggul laut raksasa

Editor

Next Post
Ilustrasi teh tubruk. Foto Pexels/pixabay.com.

Teh Tubruk, Solusi Aman Menghindari Mikroplastik dari Kantong Teh Celup

Discussion about this post

TERKINI

  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Seruan Tokoh Lintas Agama, Tolak PSN yang Merusak Lingkungan dan Menggusur Rakyat
    In Lingkungan
    Rabu, 25 Juni 2025
  • Proses evakuasi wisatawan asal Brazil, Juliana Marins dengan tali lifting, 24 Juni 2025. Foto Basarnas.Jenazah Wisatawan Brazil Telah Dievakuasi dari Danau Segara Anak Gunung Rinjani
    In Traveling
    Rabu, 25 Juni 2025
  • Otter atau berang-berang. Foto KnipsKaline/pixabay.Satwa Langka Kucing Merah Kalimantan dan Otter Civet Muncul Kembali
    In Rehat
    Selasa, 24 Juni 2025
  • Peta Indonesia. Foto BPK.Nasib Pulau-Pulau Kecil di Indonesia: Diperebutkan, Dieksploitasi, Ditelantarkan, Diperjualbelikan
    In Rehat
    Selasa, 24 Juni 2025
  • Tiga lokasi di Indonesia yang juga ditawarkan dalam situs penjualan dan penyewaan pulau. Foto Private Island Online.Jual Beli Pulau, Anggota DPR Desak Empat Kementerian Lakukan Lima Tindakan
    In News
    Senin, 23 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media