Upaya pencarian terhadap korban, tim gabungan mengalami kendala di antaranya lokasi yang cukup jauh dari pemukiman warga. Tim SAR gabungan memerlukan waktu 30 menit berjalan kaki untuk sampai ke lokasi, dan tidak memungkinkan menggunakan alat berat dalam upaya pencarian korban.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Cianjur memiliki tingkat risiko tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca Juga: Terungkap, Gempa Cianjur Dipicu Sesar Baru Cugenang yang Melewati Sembilan Desa
“Informasi dari Inarisk terdapat 31 wilayah Kecamatan yang berisiko terdampak tanah longsor dengan luas wilayah mencapai 66.530 hektar,” kata Muhari.
Pasca kejadian tanah longsor, BNPB menghimbau kepada pemerintah daerah mengambil langkah upaya mitigasi dan monitoring lereng tebing, khususnya yang berada di wilayah rentan terjadi tanah longsor agar dilakukan secara berkala. [WLC01]
Sumber: Instagram BPBD Cianjur
Discussion about this post