Wanaloka.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi pencarian dan pertolongan korban runtuhnya bangunan musala pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, selesai dilakukan.
Pada Senin, 6 Oktober 2025, Tim SAR gabungan kembali menemukan 12 korban. BNPB menyatakan, data korban tewas pada peristiwa runtuhnya bangunan musala pondok pesantren Al Khoziny yang terjadi pada Senin, 29 September 2025, sebanyak 61 orang.
Pernyataan resmi berakhirnya operasi pencarian dan pertolongan disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyusul selesainya tahap pembersihan puing-puing bangunan dan pencarian korban oleh Tim SAR gabungan pada Selasa, 7 Oktober 2025.
“Sekarang sudah rata dan diketemukan 61 korban jiwa,” kata Budi Irawan.
Baca juga: Kritik Masyarakat Sipil atas Pidato Kenegaraan 2025, Pembangunan Kian Ekstraktif dan Militeristik
Menyusul selesainya tahap pembersihan itu, Budi menjelaskan, seluruh alat-alat berat tidak lagi beraktivitas di lokasi kejadian.
Dikatakannya, dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari puing reruntuhan pondok pesentren Al Khoziny, termasuk tujuh potongan tubuh yang saat ini masih proses identifikasi Disaster Victim Identification (DVI).
Ketujuh potongan tubuh tersebut, menurut Budi, sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah berasal dari dua korban yang menurut data posko darurat masih dalam pencarian.







Discussion about this post