Senin, 23 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

KPA Tegaskan Penyerangan Warga Rempang Tambah Catatan Buruk PSN

Kamis, 19 Desember 2024
A A
Salah satu kendaraan warga Rempang yang dirusak dalam penyerangan, 18 Desember 2024 dini hari. Foto Istimewa.

Salah satu kendaraan warga Rempang yang dirusak dalam penyerangan, 18 Desember 2024 dini hari. Foto Istimewa.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menilai pemerintah melakukan berbagai cara untuk menggusur masyarakat Pulau Rempang, Batam demi kepentingan Proyek Strategis Nasional (PSN). Seperti kekerasana yang dialami warga Rempang, Rabu, 18 Dsember 2024 dini hari akibat penyerangan oleh pihak PT MEG.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun KPA, puluhan orang yang disinyalir adalah karyawan PT. MEG mendatangi Kampung Sembulung Hulu dan Kampung Sei Buluh, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada pukul 00.50 WIB. Mereka merusak beberapa posko dan kendaraan milik warga setempat. Setiap warga yang berusaha menghentikan pengrusakan dibalas pihak PT MEG dengan pemukulan atau tembakan anak panah.

Akibatnya, sedikitnya delapan orang warga menjadi korban penembakan dan penganiayaan. Beberapa korban mengalami luka sobek di kepala, patah tulang, luka berat dan ringan pada bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Banjir Bandang di Tapanuli Selatan Akibatkan 10 Warga Terluka

“Peristiwa ini terus menambah catatan buruk tindakan PT. MEG terhadap warga Rempang yang menolak tanahnya dirampas untuk kepentingan PSN,” tegas Sekretaris Jenderal KPA, Dewi Sartika dalam rilis yang diterima Wanaloka.com, Kamis, 19 Desember 2024.

Berdasarkan catatan KPA, dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2023- Desember 2024), setidaknya terjadi delapan kasus intimidasi, kekerasan dan upaya perampasan tanah masyarakat Rempang. Dari peristiwa tersebut, sedikitnya 44 orang mengalami kriminalisasi, 51 orang mengalami tindak kekerasan dan 1 orang tertembak.

“Tindakan kekerasan dan upaya penggusuran yang telah memakan banyak korban ini seharusnya tidak terjadi jika pemerintah menghentikan PSN Rempang Eco City,” kata Dewi.

Baca juga: Risiko Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur, BMKG Cek Alat Pemantau Cuaca

Sebab sejak awal warga sudah menolak proyek PSN ini. Bahkan proyek ini telah melahirkan protes berbagai pihak.

Penolakan dilakukan karena rencana pembangunan kawasan industri, perdagangan dan pariwisata tersebut akan mencaplok seluas 7.572 hektare tanah masyarakat Rempang. Jumlah tersebut adalah hampir separuh dari luas pulau yang memiliki luasan 16.500 hektare.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Konsorsium Pembaruan Agrariaproyek PSNPulau Rempang BatamRempang Eco City

Editor

Next Post
Penandatanganan Deklarasi Urgensi Pembentukan Badan Adat Nasional di Lampung, 14 Desember 2024. Foto Dok. FISIP Unpad.

Tim Peneliti ALG Usulkan Pembentukan Badan Adat Nasional

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media