Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Krisis Iklim, Jokowi Minta Pengusaha Tanam Pohon di Area Bekas Tambang

Senin, 18 September 2023
A A
SK Perhutanan Sosial diserahkan Presiden Jokowi. Foto Dok. PPID KLHK.

SK Perhutanan Sosial diserahkan Presiden Jokowi. Foto Dok. PPID KLHK.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak, baik pegiat lingkungan, ketua adat, kelompok perhutanan sosial, juga penyuluh untuk mewaspadai ancaman perubahan iklim dengan menjaga lingkungan bersama melalui reboisasi atau penanaman pohon. Mengingat perubahan iklim telah mengakibatkan terjadi krisis pangan, kerusakan lingkungan di lahan hutan hingga mangrove.

“Pemerintah bersama dengan masyarakat, pegiat lingkungan, nanti kalau musim hujan datang, semua nanam pohon. Setuju?” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara Festival LIKE (Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi EBT) Road to COP28 UAE 2023 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta pada 18 September 2023.

Jokowi juga mengingatkan kepada perusahaan tambang untuk memiliki persemaian sehingga bisa langsung menanam pohon di area bekas tambangnya.

Baca Juga: Solidaritas Nasional untuk Rempang: Peristiwa Rempang 7 September Pelanggaran HAM

“Setiap habis nambang langsung ditanam supaya tidak terjadi kerusakan lingkungan yang makin parah. Wajib karena sudah ada peraturan menterinya, baru saja keluar,” ucap Jokowi.

Di penghujung sambutannya, Presiden kembali mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup di Indonesia agar tetap hijau. “Marilah kita jaga lingkungan hidup kita baik yang biotik maupun abiotik sehingga negara kita Indonesia ini tetap hijau, lingkungannya baik, udaranya bersih, dan kita bisa menikmati hidup di negara yang kita cintai ini,” tandasnya.

Suhu bumi yang makin panas juga membuat es di kutub mencair sehingga permukaan air laut naik. Sejumlah pulau kecil, baik di Indonesia maupun di Pasifik telah merasakan dampaknya. Jokowi juga mengajak para nelayan dan pegiat lingkungan untuk menanam mangrove di pesisir pantai.

Baca Juga: Siap Siaga, September Rawan Karhutla

Contoh persemaian bibit mangrove sudah ada di Denpasar, Bali. Dalam satu tahun bisa memproduksi sekitar enam juta bibit. Di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) juga telah dibangun persemaian di Mentawir, Kalimantan Timur. Bahkan persemaian sudah dibangun lebih dahulu sebelum pembangunan IKN. Ada juga persemaian di Rumpin di Bogor dengan kapasitasnya 6 juta bibit per tahun. Ada bibit albasia (sengon), bibit eukaliptus, bibit duren, dan sebagainya.

Sejumlah negara juga tengah melakukan transisi menuju ekonomi hijau untuk menghadapi perubahan iklim. Berbagai aktivitas hijau dikerjakan, seperti daur ulang sampah, produksi industri hijau, pembangunan kendaraan listrik, hingga penggunaan bahan bakar hijau. Industri baterai untuk kendaraan listrik juga sudah dimulai.

“Kami tidak ingin kehilangan kesempatan untuk membangun industri baterai kendaraan listrik karena kami punya bahan bakunya di sini. Nikel, kobalt, mangan kita punya,” kata Jokowi.

Baca Juga: Erma Yulihastin: Hasil Riset, Seluruh Kabupaten di Jawa Rentan Kekeringan

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bekas area tambangFestival LIKEkerusakan lingkungankrisis panganMenteri Siti Nurbayaperubahan iklimPresiden Joko Widodo

Editor

Next Post
Ilustrasi pertambangan. Foto keesstes/pixabay.com.

Pemerintah Pilih Kebijakan Ekonomi Ekstraktif, Untung Tapi Merusak Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media