Tahap berikutnya, mereka melakukan pengujian akan hambatan migrasi kemotaksis sel kanker lidah manusia H357 dengan berbagai konsentrasi dari ekstrak kulit salak pondoh.
Hasilnya, menunjukkan aplikasi ekstrak kulit salak pondoh berpengaruh pada penurunan migrasi sel kanker.
“Hasilnya, jumlah sel kanker H357 yang bermigrasi menurun pada penggunaan ekstrak kulit salak pondoh yang lebih tinggi,” ujar Ane Tefvy Setyorini.
Baca Juga: Pompa Air Tenaga Surya Membuat Sawah Desa Keliki Tak Lagi Antri Irigasi
Tefvy mengungkapkan, penurunan kemampuan migrasi sel H357 tersebut kemungkinan diinduksi oleh beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam kulit salak pondoh, seperti flavonoid DDMP dan butyrolactone.
Meski penelitian sudah menunjukkan hasil positif, temuan kelima mahasiswa UGM itu, membutuhkan penelitian lanjut hingga ke tahap uji klinis.
“Penelitian ini masih dalam tahap uji pra-klinik, diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga nantinya dapat mengangkat derajat kulit salak pondoh, meningkatkan pendapatan petani salak, sekaligus memberikan alternatif terapi kanker lidah yang alami dan mudah didapatkan,” imbuh Tefvy. [WLC01]
Sumber: UGM
Discussion about this post