Wanaloka.com – Saat kemarau tiba, tak semua persawahan di Desa Keliki, Kabupaten Gianyar, Bali mendapat pengairan irigasi secara merata. Sawah-sawah harus antri mendapatkan air dari mata air sungai yang mengalir melalui jalur irigasi dengan struktur terasering. Sementara, debit air acapkali tak mencukupi.
“Tapi sekarang, debit air di irigasi kami mulai bertambah berkat sistem pompa tenaga surya,” kata Wayan Sucipta, salah satu petani Keliki dengan wajah sumringah pada 19 Agustus 2022.
Pompa air tenaga surya dibangun tim startup lulusan program Gerilya (Gerakan Inisiatif Tenaga Surya) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), GoGerilya selama dua pekan. Mereka menggarap bersama tim Society of Renewable Energy (SRE), mahasiswa Universitas Udayana dan puluhan warga Keliki. Desa itu adalah salah satu desa binaan yang masuk kedalam program Desa Energi Berdikari Pertamina.
Baca Juga: Genteng Energi Surya Buatan Mahasiswa UGM Bisa Dibersihkan Lewat Ponsel
Berdasarkan hasil observasi, sejumlah lokasi sawah mempunyai kapasitas listrik rendah, jaringan listrik belum terjangkau di lokasi, dan belum tersedia sumur. Itulah yang menjadi solusi pilihan untuk membuat pompa air tenaga surya.
Mereka pun berbagi peran. Tim GoGerilya yang telah mendapatkan sertifikasi pemasangan mengerjakan sistem mekanikal dan elektrikal. Mahasiswa membantu perakitan sistem dengan pembekalan yang diberikan sebelumnya oleh tim inti. Kemudian masyarakat yang mengerjakan pondasi dan membantu pemasangan pipa untuk sistem pengairan.
Ari program tersebut, tujuh subak di Keliki mendapat bantuan Pertamina berupa sumur, pompa celup berkapasitas 1,5 HP bertenaga panel surya sebesar 2,5 kWp.
Baca Juga: Indonesia-Jepang Kerja Sama Transisi Energi, Investasi akan Dipermudah
Discussion about this post