Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mahmud Aditya, Pangan Lokal Solusi Makan Siang Gratis 10 Ribuan Tapi Bergizi

Tantangan lain, dalam pengembangan bahan pangan lokal, masyarakat masih awam terkait pangan lokal..

Sabtu, 21 Desember 2024
A A
Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Mahmud Aditya Rifqi. Foto Dok. Unair.

Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Mahmud Aditya Rifqi. Foto Dok. Unair.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pemerintah Indonesia baru-baru ini mendapat sorotan terkait pemangkasan biaya makan siang gratis menjadi hanya sebesar Rp10.000 per porsi. Kebijakan itu menuai kontroversi dalam masyarakat.

Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Mahmud Aditya Rifqi mengatakan, perubahan itu justru memberikan tantangan kepada ahli gizi untuk dapat memberikan menu yang memiliki nilai gizi baik dengan biaya terbatas.

Sebagai ahli gizi, Mahmud menyebut bahan pangan lokal dapat menjadi alternatif yang baik. Penggunaan bahan pangan lokal dapat menjawab keterbatasan dana yang ada untuk penyediaan makan siang gratis. Bahan pangan lokal dinilai lebih terjangkau, tetapi kandungan gizinya tidak kalah dengan bahan pangan konvensional.

Baca juga: Rumah Kaca Kantong Semar di Kebun Raya Cibodas Dibuka Lagi

Mahmud menjelaskan, dalam penyediaan makanan yang bergizi dan berimbang perlu memperhatikan porsi, zat gizi dan komposisi. Umumnya dalam satu piring yang paling mahal adalah protein.

“Ini dapat disiasati dengan menggunakan bahan pangan lokal, seperti protein dari ikan,” kata Mahmud.

Sumber protein berpotensi adalah ikan air tawar. Nila, gurami dan lele menjadi opsi yang bagus dengan melimpahnya komoditas tersebut dalam masyarakat, sehingga memiliki harga yang terjangkau serta mudah didapatkan. Kandungan protein ikan lele, gurami dan nila juga tidak kalah dengan ayam maupun daging.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR Minta Aparat Jangan Jadi Beking Kekerasan di Rempang

“Dari segi bahan nabati, penggunaan kacang-kacangan dapat menjadi opsi,” imbuh dia.

Kacang hijau, kacang merah dan produk olahannya dapat menjadi contoh. Kedelai lokal dapat digunakan sebagai bahan tempe dan tahu. Selain itu, di Indonesia sudah banyak dikembangkan kacang edamame.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Mahmud Aditya Rifqimakan siang gratisPangan LokalUnair

Editor

Next Post
Ilustrasi nelayan tradisional menangkap ikan. Foto Quangpraha/pixabay.com.

Penangkapan Ikan dengan Bom Masih Marak di Indonesia Timur

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media