Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Makanan Aman Konsumsi, Perhatikan Suhu Penyimpanan dan Berapa Kali Dihangatkan

Menyimpan makanan pada suhu ruang semalaman sangat berisiko, meskipun dipanaskan kembali.

Senin, 29 September 2025
A A
Ilustrasi menghangatkan makanan. Foto Pexels/pixabay.com.

Ilustrasi menghangatkan makanan. Foto Pexels/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca juga: Tren Pertanian Organik Meningkat, Dorong Pemanfaatan Pestisida dan Pupuk Nabati

“Pada dasarnya, semua makanan yang dimasak dengan benar bisa dipanaskan kembali. Tetapi ada beberapa kategori makanan yang sebaiknya dihindari untuk dipanaskan ulang karena mengandung senyawa tertentu atau berisiko terkontaminasi bakteri,” jelas dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Karina Rahmadia Ekawidyani.

Beberapa jenis makanan yang dimaksud antara lain sayuran hijau atau sayuran tinggi nitrat seperti bayam, kale, wortel, lobak, dan seledri.

Pemanasan ulang pada bahan tersebut dapat menyebabkan perubahan menjadi senyawa karsinogenik. Selain itu, makanan berbasis protein seperti ayam dan telur juga rentan karena berisiko mengandung bakteri Salmonella.

Baca juga: Pakar Tegaskan Sekolah dan Orang Tua Bisa Menolak MBG Akibat Keracunan Berulang

“Nasi yang sudah dingin pun dapat menjadi media berkembangnya Bacillus cereus bila dipanaskan ulang. Begitu juga dengan daging olahan yang berpotensi menghasilkan zat karsinogenik dari bahan pengawetnya,” papar Karina.

Makanan buffet atau take away juga perlu diwaspadai. Sebab tidak jelas kapan dimasak dan apakah memenuhi standar keamanan pangan.

Risiko utama dari mengonsumsi makanan yang dipanaskan berulang kali adalah keracunan makanan (food poisoning). Risiko ini muncul terutama apabila suhu dan durasi pemanasan tidak tepat. Bakteri dapat berkembang cepat pada suhu antara 4°C–60°C.

Baca juga: UGM dan IPB Bicara Soal Restorasi Hutan dan Reklamasi Bekas Tambang

“Pastikan suhu panas terdistribusi merata hingga ke bagian dalam makanan, bukan hanya di permukaan. Disarankan memanaskan hingga suhu bagian dalam mencapai minimal 70°C selama dua menit, 75°C selama 30 detik, atau 80°C selama 6 detik,” papar dia.

Selain proses pemanasan, cara penyimpanan makanan juga memegang peran penting. Menurut dia, makanan yang baru dimasak, jika tidak segera dimakan atau akan dimakan lain waktu, sebaiknya dibagi ke dalam porsi kecil dalam kontainer tertutup rapat. Makanan sisa pun harus disimpan dalam wadah kedap udara agar aman.

Makanan bisa disimpan dalam chiller selama 3–4 hari atau dibekukan dalam freezer hingga 3–4 bulan. Namun semakin lama disimpan, makanan berpotensi kehilangan kelembapan dan berubah rasa.

Baca juga: BMKG Uji Kesiapsiagaan Dampak Gempa M9,0 Selat Sunda Lewat IOWAVE25

Karina juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memanaskan makanan yang disimpan. Makanan berkuah disarankan direbus hingga mendidih, sementara makanan tanpa kuah dapat dikukus, ditumis, dipanggang, atau dihangatkan dengan microwave, oven, maupun air fryer.

“Perlu diingat, makanan beku yang sudah dicairkan (thawing) tidak boleh dibekukan kembali. Ini sangat utama untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan,” imbuh dia. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: aman konsumsimenghangatkan makanansuhu ruang

Editor

Next Post
Porang (Amorphophallus muelleri Bl). Foto petaniporang.id.

Porang, Pangan Lokal Alternatif untuk Kemandirian Desa

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media